Namun, memang itu tujuan Monty Tiwa membuat film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu.
Sejak awal, Monty Tiwa sudah berjanji bahwa dirinya hanya akan menyusun alur cerita dari tingkah konyol Trio GJLS agar bisa dinikmati sebagai sebuah film.
"Saya memang fans GJLS. Jadi dari awal, saya sudah wanti-wanti ke diri saya sendiri dan bahkan saya sampaikan juga ke mereka, bahwa ini harus jadi filmnya GJLS yang ada Monty-nya. Bukan jadi filmnya Monty yang ada GJLS," jelas Monty.
Pada akhirnya, Rigen Rakelna mewakili Trio GJLS tetap bangga dengan penayangan film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu.
Bukan hal mudah bagi tim produksi GJLS: Ibuku Ibu-Ibu menghadirkan sebuah film yang benar-benar bisa menampilkan tingkah konyol Trio GJLS.
"Ya, kami sudah berjuang keras untuk film ini. Kami bener-bener buat dari hati," tutur Rigen.
Kalaupun tidak bisa memenuhi ekspektasi semua orang, Rigen Rakelna berharap minimal film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu dapat menghadirkan suasana penuh tawa di bioskop mulai 12 Juni 2025 nanti.
"Semoga itu semua bisa menghibur temen-temen lah," ucap Rigen.
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu secara garis besar berkisah tentang upaya Rigen, Hifdzi dan Rispo menggagalkan rencana sang ayah, Tyo (Bucek Depp) untuk menikah lagi setelah istrinya tiada.
Baca Juga: Tangis Haru Ananta Rispo Jelang Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Tayang di Bioskop
Mereka khawatir, pernikahan kedua Tyo bakal mempengaruhi jatah warisan yang kelak didapat anak-anaknya.
Alur cerita itu juga yang kemudian turut menyajikan konflik keluarga hingga beberapa momen haru yang membuat GJLS: Ibuku Ibu-Ibu jadi lebih berwarna.
Selain Trio GJLS dan Bucek Depp, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu turut dibintangi Nadya Arina hingga Luna Maya.