Ekspresi Cupu Pandji Pragiwaksono Ketemu Bapak-Bapak di Gunung Kawi Digunjing

Rabu, 04 Juni 2025 | 19:48 WIB
Ekspresi Cupu Pandji Pragiwaksono Ketemu Bapak-Bapak di Gunung Kawi Digunjing
Pandji Pragiwaksono dalam sesi jumpa pers tur stand up Mens Rea di Markas Comika, Wijaya, Jakarta, Rabu (16/4/2025) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bila sewaktu hidup mereka jahil, maka mereka juga akan jahil ketika menjadi makhluk halus.

"Makanya sebelum bertamu itu permisi dulu. Seandainya ada makhluk halus, kan ada yang suka jahil dan gak jahil. Itu kan asalnya manusia, ada yang jahil dan nggak jahil jadi pulang ke alamnya ya gitu," jelas bapak tersebut.

Pandji Pragiwaksono yang mulai ketakutan pun langsung mendekati Dzawin Nur dan mencoba mengalihkan topik pembicaraan dengan bapak tersebut.

Pandji Pragiwaksono mencoba memancing orang tersebut untuk bercerita soal masa lalunya berjualan bakso dengan dalih dirinya sudah merasa lapar.

"Bapak jual bakso? (Saya) lapar naik," ujar Pandji Pragiwaksono dengan ekspresi wajahnya yang mulai ketakutan.

Sayangnya, bapak tersebut mengabaikan celetukan Pandji dan terus mengingatkan adanya makhluk halus di Gunung Kawi.

"Makanya kalau mau masuk salam atau baca ayat kursi, kan kalau orang jalan nggak tahu di situ lagi ada yang main-main," ujar bapak tersebut.

Momen Pandji Pragiwaksono naik Gunung Kawi (YouTube)
Momen Pandji Pragiwaksono naik Gunung Kawi (YouTube)

Meski begitu, komika 45 tahun itu tak menyerah untuk mengalihkan perbincangan walaupun selalu gagal.

Sebab, orang tersebut justru mengingatkannya untuk tak sembarangan mengeluh lelah atau lapar selama mendaki gunung.

Baca Juga: Bukan Perkara Belum Izin, Inikah Kesalahan Fatal Vidi Aldiano soal Lagu Nuansa Bening?

"Tahun berapa jualan bakso?" tanya Pandji Pragiwaksono.

"Pokoknya salam, jangan sampai bilang capek atau lapar kalau masuk ke hutannya ya," ujar bapak tersebut.

Karena diingatkan demikian, ayah satu anak ini penasaran alasan si bapak melarang dirinya mengeluh capek, lapar atau haus selama mendaki.

"Oh nggak boleh bilang capek?" tanya Pandji.

"Jangan bilang capek, jangan bilang lapar. Pokoknya diam aja, kalau mau makan ya makan, minum ya minum gitu lah," ujar bapak tersebut,

Rupanya, bapak tersebut beranggapan setiap kali orang mengeluh akan semakin merasakan hal yang dikeluhkan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI