5 Fakta Umar Patek, Mantan Teroris Bom Bali yang Viral Kini jadi Barista

Yohanes Endra Suara.Com
Kamis, 05 Juni 2025 | 15:54 WIB
5 Fakta Umar Patek, Mantan Teroris Bom Bali yang Viral Kini jadi Barista
Fakta Umar Patek, Mantan Teroris Bom Bali yang Viral Kini jadi Barista (Instagram hedonestate)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umar Patek pelaku bom Bali 1 tahun 2002 muncul dengan penampilan baru yang mencengangkan.

Umar Patek rupanya banting setir menjadi seorang barista di Surabaya, Jawa Timur. Kisah hidupnya lantas ramai dicari tahu.

Seperti apa perjalanan hidupnya hingga memilih menjadi seorang barista? Simak berbagai fakta Umar Patek berikut ini.

1. Belajar Buat Bom di Pakistan dan Afghanistan.

Hisyam bin Alizein Alias Umar Patek dibebaskan bersyarat dari Lapas Porong [SuaraJatim/Dimas Angga]
Fakta Umar Patek, Mantan Teroris Bom Bali yang Viral Kini jadi Barista [SuaraJatim/Dimas Angga]

Umar Patek merupakan kawan Sawad, salah satu teroris yang juga tertangkap.

Sawad mengaku berteman dengan Umar Patek saat mereka menjadi mahasiswa pelatihan militer di Pakistan.

Selama tiga tahun di Pakistan, Sawad dan Umar Patek belajar menembak dan membuat bahan peledak.

Selain Pakistan, Umar Patek juga lulusan pelatihan militer di Afghanistan.

2. Terlibat Bom Bali 1

Baca Juga: Rekam Jejak Aksi Terorisme Umar Patek: Kini Bebas Bersyarat, Warga Australia Murka

Fakta Umar Patek, Mantan Teroris Bom Bali yang Viral Kini jadi Barista

Umar Patek dipercaya sebagai Jamaah Islamiyah meski pernah dibantahnya.

Keterlibatan Umar Patek dalam aksi terorisme bahkan membuat Amerika membuat sayembara berhadiah 1 juta dolar AS untuk menemukannya.

Umar Patek akhirnya tertangkap pada 29 Maret 2011 di Abbottabad Pakistan meski sempat dilaporkan terbunuh di Filipina pada 14 September 2006.

Namun Umar Patek menegaskan dirinya hanya sebagai anak buah dalam peledakan bom Bali 1.

Sebab Umar Patek mengaku hanya bisa merakit bom dengan daya ledak rendah yang ia pelajari di Afghanistan.

Umar Patek pun menerangkan awalnya menentang saat mengetahui kamar rekan-rekannya dipenuhi bahan bom eksplosif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI