Yang penting, Timnas Indonesia tidak lagi mengulang kesalahan fatal saat kalah dari China dan Australia gara-gara terlalu percaya diri.
"Kita itu sangat tidak sabar ketika melawan China pas pertama. Pas lawan Australia, kita juga terlalu merasa superior. Pelatih baru, garis pertahanan tinggi, nggak sabar, buru-buru, akhirnya kena serangan balik," keluh Mamat.
Ada baiknya menurut Mamat Alkatiri untuk Patrick Kluivert mengajak anak asuhnya meninggalkan permainan cantik dulu, dan mengutamakan mengejar tiga poin.
"Kita kan cuma pengin lolos. Tinggalin dulu lah cantik-cantiknya. Main efektif aja dulu," imbau Mamat.
Terakhir, Patrick Kluivert juga harus mengoptimalkan potensi Ole Romeny untuk jadi juru gedor Timnas Indonesia dalam memecah kebuntuan di depan gawang lawan.
![Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert saat memimpin sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/14268-latihan-timnas-indonesia-patrick-kluivert.jpg)
"Kita sekarang punya ujung tombak yang setelah dua match bisa bikin dua gol, manfaatkan," tegas Mamat.
Sebagaimana diketahui, kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi dan Bahrain di dua laga terakhir menghidupkan lagi asa untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Dengan menang lagi melawan China, Timnas Indonesia setidaknya bisa memastikan satu tempat di babak keempat kualifikasi zona Asia.
Mengingat di laga pamungkas, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Jepang, raksasa Asia langganan Piala Dunia yang tentunya juga berambisi mempertahankan rekor tidak terkalahkan mereka selama kualifikasi.
Baca Juga: Patrick Kluivert Coret Lima Pemain, Ini Skuad Final Indonesia untuk Jamu Timnas China