Israel Tahan Kapal Bantuan ke Gaza, Baskara Putra Sindir Rencana Diplomasi Prabowo

Senin, 09 Juni 2025 | 16:23 WIB
Israel Tahan Kapal Bantuan ke Gaza, Baskara Putra Sindir Rencana Diplomasi Prabowo
Baskara Putra atau Hindia di Joyland Festival Bali 2024 (joyfest/plainsong_)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar penahanan kapal bantuan ke Gaza, Palestina yang membawa Greta Thunberg dan 11 aktivis lain oleh militer Israel sudah tersiar ke seluruh dunia.

Publik internasional pun ramai mengecam tindakan militer Israel, yang dinilai tidak berhak melakukan penahanan di wilayah laut internasional.

Israel sendiri merespons kritik lewat sebuah video yang diunggah akun resmi Kementerian Luar Negeri mereka di X, Senin, 9 Juni 2025.

Terlihat dalam video, tentara Israel membagikan roti dan air kepada para aktivis yang diklaim publik internasional sebagai tahanan setelah kapalnya diberhentikan paksa.

"Semua penumpang selfie yacht aman dan tidak terluka. Mereka bahkan diberi roti lapis dan minuman," bunyi keterangan dalam unggahan akun X Kementerian Luar Negeri Israel.

Masih dalam unggahan yang sama, Kementerian Luar Negeri Israel meminta isu penculikan 12 aktivis dari kapal bantuan untuk penduduk Gaza segera disudahi.

"Pertunjukan sudah berakhir," kata mereka dalam pernyataan resminya.

Unggahan tentang kondisi 12 aktivis yang diamankan dari upaya mengirim bantuan ke Gaza pun membuat pemerintah Israel semakin panen kecaman.

Mengingat sebelum mereka mengunggah video resmi, banyak pengguna X yang sudah menyaksikan sendiri bagaimana militer Israel masuk secara paksa ke kapal dan memutus akses komunikasi para aktivis dari dunia luar.

Baca Juga: Pusat Bantuan AS-Israel di Gaza Palestina Jadi 'Jebakan Pembantaian' Warga Sipil

Baskara Putra atau yang dikenal sebagai Hindia pun ikut menyuarakan kritiknya terhadap dugaan upaya memutarbalikkan fakta dari pemerintah Israel, atas berita penahanan 12 aktivis yang ingin mengirim bantuan ke Gaza.

Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto

"'Hey guys, lihat betapa baiknya kami', setelah menghalangi misi kemanusiaan untuk populasi yang sedang menderita setelah mereka bantai," cibir Baskara saat mengomentari unggahan Kementerian Luar Negeri Israel.

Cara pemerintah Israel menggambarkan kapal bantuan untuk warga Gaza sebagai selfie yacht pun dianggap Baskara Putra layaknya sesuatu yang sangat tidak pantas.

"Selfie yacht dan pertunjukkan sudah berakhir. Pilihan kata-kata yang menurut saya juga sangat tidak pantas, dan bahkan menjijikan," tutur Baskara.

Di penghujung tulisannya, Baskara Putra mengingatkan publik bahwa bangsa yang sama sedang diupayakan untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia.

"Sekali lagi, ini adalah cerminan bangsa yang membuat presiden kalian tertarik untuk membangun hubungan diplomatik," jelas Baskara.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo belum lama ini menyatakan akan mengakui Israel jika lebih dulu mengakui Palestina. 

Ini bukan kali pertama Baskara Putra mengkritik langkah militer Israel buntut kekejaman mereka terhadap warga Gaza dan sekitarnya.

Sebelumnya, Baskara Putra juga mengkritik aksi militer Israel menembak pesawat yang akan membawa calon jamaah haji dari Bandara Sana'a, Yaman.

Dalam tulisannya pada 29 Mei 2025, Baskara Putra juga menuliskan peringatan ke publik tentang rencana Prabowo Subianto membangun hubungan diplomasi dengan Israel.

"Ini cerminan negara yang oleh pemerintah kalian sedang direncanakan untuk membangun hubungan diplomatis," tulis Baskara Putra ketika itu, yang versi aslinya memakai bahasa Inggris.

Di luar dukungan terhadap Palestina, Baskara Putra juga menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan lain, termasuk di Indonesia sendiri.

Baskara Putra bahkan sampai menciptakan satu karya khusus untuk mengingat korban tragedi kemanusiaan dalam kerusuhan 1998.

Berjudul (kamis), karya berdurasi hampir 5 menit itu cuma berisi cerita seorang ibu bernama Maria Catarina Sumarsih tentang keseharian putranya, Wawan sebelum meregang nyawa ditembak aparat di kampus Atma Jaya, Jakarta tanpa alunan musik.

Selain soal tragedi 98, Baskara Putra juga menyinggung tragedi Kanjuruhan yang sampai sekarang belum tuntas pengusutan perkaranya di lagu lain.

Semua karya di atas Baskara Putra rangkum sebagai bagian dari album barunya, Doves, 25' on Blank Canvas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI