Ya, keterpurukan ekonomi Indonesia juga sempat dikritisi Melanie Subono saat hadir sebagai narasumber di program Indonesian Lawyers Club baru-baru ini.
Melanie Subono, yang sudah lama bergerak sebagai aktivis kemanusiaan, pernah mendengar sendiri bagaimana sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia saat ini.
Selain jumlah lowongan yang terbatas, Melanie Subono juga mendapati beberapa persyaratan kerja yang dianggap tidak relevan.
"Saya banyak mendampingi anak yang baru ingin bekerja. Emang the rules, syarat dan caranya itu mengada-ada," kata Melanie.
Bahkan, beberapa perusahaan yang membuka lowongan kerja terkesan mempermainkan para calon pelamar.
![Melanie Subono membagikan potret menyedihkan kehidupan rakyat kecil. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/30/97983-melanie-subono.jpg)
"Lahan buat fresh graduate aja, pengalamannya minimal 2 tahun. Ya mau dapet pengalaman dari mana? Oke, usia minimal segini, pendidikan minimal ini. Dia juga kalau bisa sekolah tinggi, mau kok," imbuh Melanie.
Melanie Subono pun tegas mengatakan bahwa pemerintah harus segera bertindak untuk mengatasi minimnya lapangan pekerjaan, seperti apa yang pernah dijanjikan semasa kampanye.
"Buat saya, pekerjaan itu 11-12 sama HAM dan hal-hal seksi lainnya, yang kalau lagi segala bentuk pemilihan itu akan diucapkan, tapi tidak seksi untuk dikerjakan," terang Melanie.
Melanie Subono percaya, membenahi perekonomian rakyat tidak lebih sulit dibanding memenuhi permintaan mereka yang sekedar memikirkan keuntungan pribadi lewat kekuasaan.
Baca Juga: Akui Takut, 5 Momen Hindia Kritik Pemerintah soal Cho Yong Gi sampai Raja Ampat di Konser
"Masyarakat kita ini nggak macem-macem. Mereka cuma keluar rumah dengan harapan, pas gue pulang bapak ibu gue bisa makan, anak gue bisa beli susu. Mereka hanya ingin mencari makan, nggak ngutang di warung," ucap Melanie.