Bersuara Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Dedi Mulyadi Sentil Lewat Lagu

SumarniIsmail Suara.Com
Kamis, 12 Juni 2025 | 12:09 WIB
Bersuara Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Dedi Mulyadi Sentil Lewat Lagu
Dedi Mulyadi bicaa soal Raja Ampat (Dok. KDM CHannel/Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara mengenai kerusakan alam di Raja Ampat yang kini menjadi sorotan publik akibat aktivitas tambang nikel.

Dalam unggahan terbarunya di Instagram, politikus yang dikenal vokal terhadap isu lingkungan itu menyuarakan keprihatinannya dengan cara yang unik.

Dia memposting video  sebuah lagu berjudul Surga di Tanah Papua, yang diciptakannya sendiri.

Dalam keterangan unggahannya, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa lagu tersebut merupakan bentuk ekspresinya terhadap keindahan alam Papua yang menurutnya tak tergantikan.

Ia juga menyebut, lagu ini merupakan suaranya sebagai bentuk cinta dan kepedulian terhadap bumi Cenderawasih.

"Kesan saya soal Papua, saya tuangkan dalam lagu Surga di Tanah Papua," tulis Dedi Mulyadi di akun Instagram pribadinya, disertai potongan video klip yang menampilkan lanskap Raja Ampat yang menawan.

Respons dari warganet pun bermunculan. Banyak yang mengapresiasi langkah Dedi menyuarakan isu lingkungan dengan cara kreatif.

"Mudah-mudahan KDM bisa menyuarakan nasib alam kita," tulis salah satu pengguna Instagram.

Beberapa warganet lainnya menyoroti pentingnya melindungi Papua dari eksploitasi tambang yang berpotensi merusak ekosistem yang telah ada sejak lama.

Baca Juga: Jalan-Jalan Lihat Sawah, Dedi Mulyadi Makin Berani Gombali Sherly Tjoanda

"Jangan tunggu alam yang berbicara. Kita harus menjaga alam Indonesia. Semoga Allah SWT melindungi kekayaan alam Indonesia, dan melindungi bapak," tulis seorang warganet dengan nada doa.

Namun tak sedikit pula yang mempertanyakan kebijakan pembangunan yang sempat dilakukan di Papua.

Terutama pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang diduga justru mempermudah masuknya alat berat dan kendaraan tambang.

"Ternyata kemarin bikin jalan mulus sampai pelosok dan jembatan ke pulaunya biar truknya gampang masuk kah?" sindir salah satu warganet.

Selain fokus pada Papua, beberapa warganet juga menyarankan agar Dedi turut menyuarakan kerusakan lingkungan di wilayah lain, seperti Parung Panjang, Bogor, yang juga mengalami tekanan akibat aktivitas tambang.

"Pak, tuangkan juga lagu untuk Parung Panjang dong. Parung Panjang juga nggak kalah indah kalau nggak ada pertambangan," ujar pengguna lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI