Suara.com - Aktor sekaligus presenter olahraga, Ibnu Jamil, akhirnya angkat bicara mengenai kekalahan telak Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, suami Ririn Ekawati itu mengaku sejak awal sudah memprediksi hasil yang tak menguntungkan bagi pasukan Garuda.
"Jon, kekalahan lawan Jepang kemarin sudah gua kira dari awal. Paling mentok seri itu pun kalau pertahanan kita solid dan mau bermain pragmatis," tulis Ibnu Jamil dalam unggahan yang langsung menyita perhatian netizen.
Ibnu Jamil, yang dikenal sebagai suporter fanatik Timnas Indonesia dan tergabung dalam kelompok La Grande Indonesia, mengakui dirinya tidak menyangka kekalahan akan sebesar itu.
Timnas Indonesia kalah dengan skor mencolok 6-0 dari tim Samurai Biru, yang tampil sangat dominan sejak menit awal pertandingan.
Menurutnya, ada dua alasan utama mengapa kekalahan ini sangat wajar yakni perbedaan peringkat FIFA yang sangat mencolok serta kualitas ekosistem sepak bola yang jauh lebih mapan di Jepang.
"Parameter gua adalah beda peringkat FIFA terlalu jauh dan beda kualitas ekosistem sepakbolanya. Jepang sudah berada di level dunia," lanjutnya.
Meski menelan kekalahan pahit, Ibnu Jamil justru menaruh hormat terhadap keseriusan Jepang yang tidak meremehkan timnas Indonesia.
“Tapi justru sebuah penghormatan karena Jepang sangat serius melawan kita, seolah-olah ingin mengeluarkan semua jurus-jurus terbaiknya,” ujar pria yang akrab disapa Jon itu.
Baca Juga: 2 Negara Wajib Dikalahkan Timnas Indonesia Agar Lolos Piala Dunia 2026 di Ronde 4
Ia juga menggambarkan bagaimana laga berlangsung sangat berat bagi para pemain Indonesia.

Sepanjang pertandingan, tim Garuda dipaksa bertahan dan nyaris tak diberikan ruang untuk menyerang.
“Selama 90 plus-plus menit, Indonesia benar-benar keteteran. Kiper Jepang bahkan minim silaturahmi dengan penyerang kita alias banyak nganggur,” sindir Ibnu.
Dalam pandangannya, perbedaan antara Indonesia dan Jepang tidak hanya terlihat dari skor, tetapi juga dari orientasi sepak bola masing-masing negara.
Jepang sudah memikirkan bagaimana menjadi juara dunia, sementara Indonesia masih dalam tahap awal membangun pijakan untuk lolos ke Piala Dunia.
“Itulah sepak bola beda kelas. Beda orientasi. Jepang langganan Piala Dunia, bahkan sudah mulai mengincar peringkat atas. Sedangkan kita baru membuka kunci gembok untuk bisa merasakan megahnya panggung Piala Dunia,” paparnya.