Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kembali menjadi sorotan publik setelah mengunggah video yang menyoroti persoalan tambang di Papua.
Dalam unggahan tersebut, Hotman menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi masyarakat Papua. Ia menilai warga lokal tidak mendapatkan manfaat langsung dari kekayaan alam yang luar biasa di daerah mereka.
Hotma menampilkan dokumen salinan perjanjian pengusahaan pertambangan batubara antara pemerintah Indonesia dan pihak swasta sebagai contoh bentuk kerja sama yang umum terjadi.
"Ini contoh salah satu perjanjian pertambangan antara swasta dan pemerintah Indonesia," ujar Hotman sambil menunjukkan salinan dokumen tersebut.
Namun, bukan soal legalitas atau administrasi yang menjadi fokus utama Hotman.
Hotman lebih menyoroti persoalan ketimpangan ekonomi yang terjadi akibat pengelolaan tambang oleh pihak asing dan swasta besar.
Menurutnya, hasil tambang emas di Papua telah menghasilkan keuntungan dalam jumlah fantastis, tetapi masyarakat asli Papua justru tidak merasakan manfaatnya.
"Sedih lihatnya, sementara pihak asing menghasilkan uang yang sangat banyak, tapi banyak penduduk Papua yang sangat miskin," kata Hotman dengan nada prihatin.
Ia menyebut bahwa sebagian besar keuntungan hasil tambang dinikmati oleh pihak luar, bukan masyarakat lokal yang justru tinggal di wilayah lokasi tambang.
Baca Juga: Lihat Langsung, Angela Gilsha Bikin Pengakuan Mengejutkan Soal Tambang Nikel di Raja Ampat
Padahal, menurut Hotman, masyarakat Papua seharusnya menjadi penerima utama manfaat dari kekayaan alam di tanah mereka sendiri.
Hotman pun membagikan sebuah kisah menyentuh yang ia dapat dari seorang suster bernama Aprilia yang mengabdi di pedalaman Papua.
Dalam cerita tersebut, ada seorang warga Papua yang harus menangkap ikan terlebih dahulu di sungai, lalu berjalan berkilo-kilo meter hanya untuk menukarnya dengan sebungkus mie instan.
"Untuk mendapatkan satu mie instan, dia harus berjalan berkilo-kilo meter dan menukarkannya dengan ikan," ujar Hotman, menggambarkan betapa sulitnya akses kebutuhan pokok bagi warga lokal.
![Hotman Paris. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/31/68051-hotman-paris.jpg)
"Dia tangkap ikan di sungai dan ditukar dengan mie instan dengan suster Aprilia. Terlalu banyak orang miskin di sana," tambahnya.
Menurut Hotman, kondisi ini mencerminkan adanya ketimpangan luar biasa antara kekayaan alam Papua dan taraf hidup penduduk aslinya.
Ia pun mendesak pemerintah pusat dan para pemangku kebijakan untuk turun tangan secara serius dan tidak membiarkan ketimpangan ini terus berlangsung.
Dalam video yang sama, Hotman juga menyoroti persoalan kepemilikan tambang emas yang menurutnya masih dikuasai oleh perusahaan asing dan swasta besar.
Ia mempertanyakan status perjanjian antara pemerintah dengan perusahaan tambang tersebut, khususnya soal masa berlakunya dan apakah telah diperpanjang atau tidak.
"Kenapa tambang emas masih tetap dikuasai asing? Apakah sudah berakhir? Bila sudah berakhir, diperpanjang atau tidak?" tanyanya dengan tegas.
Hotman menekankan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut penting untuk dijawab secara terbuka kepada publik.
Ia menilai, bila pengelolaan tambang sudah kembali ke pangkuan negara, maka hasilnya harus benar-benar dirasakan oleh rakyat, khususnya masyarakat Papua.
"Ini pertanyaan kenapa kita tidak ambil alih? Toh dalamnya kan harta karun emas. Emas berton-ton, triliunan dolar," ungkapnya.
Menurut Hotman, bila negara mampu mengelola tambang emas itu secara mandiri, maka seharusnya tidak ada lagi warga Papua yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Ia menilai, potensi tambang di Papua sangat cukup untuk membiayai pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Beberapa warganet pun nampak merespon unggahan video tersebut. Ada yang menayakan soal kabar mantan presiden Jokowi yang dulu mengaku pernah mengambil Freeport.
"Jadi bingung, katanya Jokowi udah ambil alih? Kemarin kan berita nya begitu," tanya warganet.
Ada juga warganet yang beharap Hotman Paris bakal menjadi pembela untuk mengambil alih pertambangan di Freeport.
"Dukung bang Hotman advokasi agar Freeport diambil alih oleh Indonesia @prabowo," pinta warganet.
"Negara yang berdaulat harusnya pemberian pengelolaan tambang ke swasta itu dalam bentuk izin, dimana negara posisinya lebih tinggi dan punya kewenangan yang lebih luas, serta dapat dicabut sewaktu waktu apabila ada perubahan UU dan izin tambangnya nggak sesuai," tutur warganet.