"Beberapa sumber mengatakan ini ibarat memberikan junk food untuk mereka. Risiko kesehatan jangka panjangnya masih belum diketahui," ucapnya.
Melalui kontennya tersebut, Anandabhuwana tidak bermaksud meminta Wisata Hiu Paus di Desa Botubarani dihentikan atau ditutup.
Anandabhuwana hanya ingin mengajak pihak-pihak terkait untuk berbenah, sebab apabila makanan yang diberikan tidak baik, para Hiu Paus tersebut juga terancam mati.
Maka dari itu, Prilly Latuconsina sebagai Duta Konservasi Hiu Paus diharapkan menyadari ancaman-ancaman tersebut.
"Gua agak kecewa karena Prilly menjadi Duta Konservasi Hiu Paus oleh Konservasi Indonesia. Seharusnya ia menyuarakan ini dan sadar akan hal ini," kata Anandabhuwana.

Sebagai contoh, Anandabhuwana mengungkap bagaimana wisata Hiu Paus di Australia dikembangkan.
Menurut Anandabhuwana, Australia menerapkan larangan tidak boleh memberi makan dan menyentuh Hiu Paus, harus menjaga jarak, dan turis yang dapat berkunjung sangat terbatas.
"Dengan semua larangan itu, (Australia) masih bisa menghasilkan industri yang jutaan dolar," tutur Anandabhuwana.
Untuk diketahui, Anandabhuwana bukan orang sembarangan sehingga berani menyuarakan kekhawatirannya tentang Wisata Hiu Paus di Gorontalo.
Baca Juga: Kini Rilis di Netflix, Film Perayaan Mati Rasa Kembali Trending
Anandabhuwana menyandang gelar sarjana dari Universitas Indonesia jurusan Biologi pada 2023.
Anandabhuwana pernah bekerja di Orangutan Haven di Medan dan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi di Jambi.
Sejak Mei 2024, Anandabhuwana bergabunng dengan yayasan LINI Marine Conservation yang berfokus pada pelestarian alam dan berkantor di Bali.
Sementara itu, Prilly Latuconsina dipercaya menjadi Duta Hiu Paus sejak Agustus 2024.
Konservasi Indonesia (KI) memberikan kepercayaan tersebut kepada Prilly saat meresmikan program untuk melestarikan Hiu Paus.
Beberapa tahun belakangan, Prilly Latuconsina memang suka menyelam, bahkan telah memiliki sertifikat Advanced Open Water Diver.