Suara.com - Artis Zaskia Adya Mecca kembali menceritakan perjalanannya bersama sejumlah publik figur lain ketika ingin ikut aksi solidaritas Global March to Gaza beberapa waktu lalu.
Kali ini, Zaskai Adya Mecca mengunggah video Hamidah Rachmayanti yang menangis ketika tak bisa ikut Global March to Gaza, karena pergerakan mereka dipantau oleh polisi dan intel Mesir.
Saat itu, Hamidah Rachmayanti merasa sedih harus memutuskan pulang ke Indonesia lebih cepat dan tak bisa ikut Global March to Gaza.
Hamidah Rachmayanti merasa seolah dirinya tak berkontribusi apapun, meskipun kenyataannya dirinya dan rombongannya sangat berusaha untuk bisa ikut aksi kemanusiaan tersebut sampai diikuti polisi dan intel Mesir.
"Ini aku sedih aja kalau pulang. Kayak ngerasa nggak ngapa-ngapain padahal kita ngapa-ngapain sih di sini. Karena, kita kayak nggak bisa ikut march-nya langsung gitu," ujar Hamidah Rachmayanti sambil menangis dilansir dari unggahan istri Hanung Bramantyo tersebut, Jumat 20 Juni 2025.

Ratna Galih yang memahami kesedihan Hamidah Rachmayanti pun berusaha menjelaskan bahwa aksi solidaritas tersebut memang tak akan terjadi, meskipun semua orang dari seluruh dunia sudah ikut turun tangan.
"Emang gak terjadi itu semua. Udah satu dunia turun, emang gak bisa terjadi mau gimana pun," ujar Ratna Galih.
Bila rombongannya ngotot untuk gabung bersama yang lain ikut aksi solidaritas tersebut, Ratna Galih mengingatkan Hamidah Rachmayanti bahwa salah satu atau semua dari mereka bisa diculik.
"Sekarang beberapa orang udah hilang gak ada kabarnya sama sekali. Sekarang yang kita pikirin langkah gegabah yang kita ambil salah satu dari kita, terburuknya itu bisa diculik," jelasnya.
Baca Juga: Pusat Bantuan AS-Israel di Gaza Palestina Jadi 'Jebakan Pembantaian' Warga Sipil
Ratna Galih pun mengingatkan Hamidah Rachmayanti bahwa sudah ada banyak orang yang hendak ikut aksi kemanusiaan tersebut berakhir diculik.

Apalagi, salah satu orang dari rombongan mereka pun namanya sudah dipegang oleh intel Mesir, yang berarti risiko akan lebih besar bila memaksakan diri.
"Yang wakil tetangga kita aja, itu ada yang diculik. Nah sekarang salah satu nama dari grup ini juga sudah masuk diintel mereka. Kalau kita gegabah, ya itu risiko terburuknya," ujar Ratna Galih.
Ratna Galih mengaku dirinya juga merasa sedih dan tak terima dengan kenyataan yang mereka terima ketika tiba di Kairo.
Ratna Galih merasa suara mereka sedang dibungkam, karena tak bisa ikut aksi kemanusiaan tersebut.
"Gue pun kayak gak terima kenyataannya. Kita tuh benar-benar dibungkam, suara kita diambil dan gak bisa ngapa-ngapain," kata Ratna Galih.