Drama Pengadangan Wanda Hamidah oleh Tentara saat Misi Kemanusiaan Gaza

Rabu, 25 Juni 2025 | 16:04 WIB
Drama Pengadangan Wanda Hamidah oleh Tentara saat Misi Kemanusiaan Gaza
Wanda Hamidah. [Instagram]

Penghadangan ini tidak hanya terjadi di satu titik. Wanda menceritakan bahwa hambatan sudah terasa sejak mereka tiba.

"Mungkin temen-temen juga sudah lihat, temen-temen aktivis dunia sudah dihadang di darat. Yang naik pesawat pun, begitu turun juga mereka langsung dihadang. Di Imigrasi dihadang, bahkan setelah sudah sampai hotel pun masih dihadang," imbuhnya, menggambarkan betapa ketatnya pengawasan dan pencegahan yang mereka alami.

Ironi di Tengah Genosida

Situasi yang dialami Wanda Hamidah dan rekan-rekannya memicu kekecewaan dan kemarahan.

Terlebih, menurut hukum perang, misi kemanusiaan, jurnalis, dokter, dan perawat seharusnya dilindungi. Namun, realitas di lapangan jauh berbeda.

"Yang menjadi ironi, semua misi kemanusiaan, yang dalam conduct of war termasuk yang harus dilindungi seperti dokter, jurnalis, perawat bahkan petugas ambulans, semua dibantai habis," ucap Wanda dengan nada sedih.

Wanda juga menyoroti peran negara-negara Arab yang, menurutnya, berada dalam posisi ambigu karena sudah menerima bantuan dari Amerika Serikat.

"Memang negara-negara Arab yang sudah mendapat bantuan dari Amerika Serikat, pada akhirnya ya jadi ambigu. Mereka terpaksa harus diam melihat pembantaian Palestina di tangan Israel," jelasnya.

Rasa frustasi Wanda diperparah oleh minimnya tindakan nyata dari pemerintah di seluruh dunia.

Baca Juga: Rumah Atalarik Syach Digeruduk Petugas Berseragam

"Kami sangat sedih sekaligus marah, karena tidak ada negara yang pemerintahnya mau dan mampu menghentikan genosida ini," kata dia.

Wanda terus berharap, kelak pemerintah sebuah negara yang memiliki kekuatan berani mengambil tindakan tegas ke Israel.

Meski di sisi lain, Wanda juga sadar bahwa kecil kemungkinan harapan itu bakal terealisasi.

"Ini harusnya pemerintah kita yang bertindak, bahkan pemerintah di seluruh dunia. Mereka yang punya alat untuk bertindak. Ya mimpinya, mereka bisa melakukan invasi militer. Meskipun memang itu tidak bisa dilakukan," pungkasnya, menyuarakan harapan dan keputusasaan akan situasi yang terus berlanjut di Gaza.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI