Geger! BNN Setop Tangkap Artis Pengguna Narkoba, Apa Alasannya?

Rabu, 25 Juni 2025 | 19:35 WIB
Geger! BNN Setop Tangkap Artis Pengguna Narkoba, Apa Alasannya?
Aktor Fachry Albar, salah satu artis yang baru-baru ini ditangkap dalam kasus narkotika. [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Dunia hiburan Indonesia kerap diwarnai kabar penangkapan artis terkait penyalahgunaan narkoba.

Berita semacam ini selalu menjadi sorotan publik, mengisi lini masa media massa dan media sosial.

Namun, di tengah hiruk pikuk pemberitaan tersebut, sebuah kebijakan mengejutkan datang dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

Di bawah kepemimpinan Komjen Marthinus Hukom, BNN kini tidak lagi secara aktif memburu atau menangkap artis penyalahguna narkoba.

Sosok yang pertama kali melemparkan bola panas ini ke ruang publik adalah Deddy Corbuzier, dalam sebuah pernyataan di konten podcast terbarunya di YouTube.

"BNN itu enggak ngurusin artis-artis narkoba. Ngurusinnya yang gila-gila," ujar Deddy, Rabu, 25 Juni 2025.

Pernyataan Deddy Corbuzier kemudian dikonfirmasi langsung oleh Marthinus Hukom tanpa ragu.

"Memang, BNN sejak era saya, saya larang untuk menangkap artis," kata dia.

Marthinus bahkan menekankan, penangkapan artis adalah sebuah larangan keras bagi setiap bawahannya di BNN.

Baca Juga: BNN Ungkap Modus Baru Sindikat Narkoba: Perempuan Jadi Target Utama

"Saya larang keras sekali. Kalau ada yang menangkap artis, keras sekali saya marah," ucap Marthinus.

Ilustrasi narkoba (Freepik/freepik)
Ilustrasi narkoba (Freepik/freepik)

Penegasan ini tentu saja menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah aturan yang diterapkan secara tegas di internal BNN.

Lantas, apa yang melatarbelakangi keputusan yang sekilas terdengar kontroversial ini?

Marthinus Hukom menjelaskan bahwa hampir semua artis yang terlibat kasus narkoba adalah pengguna, bukan pengedar atau bandar.

"Hampir semua artis yang menggunakan atau terlibat kasus itu, mereka pasti pengguna," ujarnya.

Berangkat dari pandangan tersebut, Marthinus Hukom memiliki argumen kuat bahwa seorang pengguna narkoba adalah korban yang lebih pantas direhabilitasi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI