Suara.com - Gitaris band Padi Reborn, Piyu, akhirnya buka suara soal hubungannya dengan sang vokalis, Fadly, usai keduanya sempat berselisih paham di media sosial terkait isu royalti musik.
Perseteruan tersebut ramai menuai sorotan publik lantaran terjadi di media sosial dan menyangkut soal distribusi royalti antara para musisi pencipta lagu dan penyanyi.
Namun, Piyu menegaskan bahwa persoalan itu sudah selesai. Dia bahkan menyebut tak ada lagi permasalahan diantara dirinya dan Fadly.
"Itu kan media sosial, kita harus lihat sebagai sesuatu yang kadang spontan. Bisa aja kita menyampaikan sesuatu tanpa ada yang direkayasa atau direncanakan," kata Piyu Padi Reborn saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Nah ketika itu terjadi, ya kita sudah beresin semuanya. Enggak ada masalah apa-apa," ucapnya menyambung.
![Piyu Padi Reborn saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/05/79043-piyu-padi-reborn-saat-ditemui-di-kawasan-gambir-jakarta-pusat-selasa-532024.jpg)
Sang gitaris mengaku bahwa sebagai rekan satu band yang telah berjalan bersama selama hampir tiga dekade, wajar jika sesekali ada perbedaan pendapat.
Bagi Piyu, justru dinamika semacam itu menjadi bentuk kedewasaan dan tanda bahwa band mereka masih hidup dan berkembang.
"Kita sudah 28 tahun sama-sama, masa hanya karena statemen di medsos jadi begitu. Saya dan Fadly sudah dewasa dan bijak menyikapi ini. Ini bagian dari demokrasi dan dinamika aja. Dalam satu band, kalau pendapatnya sama terus enggak akan maju," ungkap Piyu.
Lebih lanjut, Piyu juga menjelaskan bahwa perbedaan pandangan bukan berarti perpecahan.
Baca Juga: Ahmad Dhani Cs Dipersilakan Usul Sistem Penyaluran Royalti Baru, Tapi Diminta Jangan Bikin Gaduh
Baginya, perbedaan justru memperkaya perspektif band dan menjadi pemicu untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik.
![Fadly Padi [Suara.com/Sumarni]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/10/52470-fadly-padi-suaracomsumarni.jpg)
"Band besar selalu gitu ya. Tapi itu jadi warna, jadi spirit dalam sebuah perbedaan. Kalau baik-baik aja terus, justru enggak maju. Kalau ada perbedaan wawasan, itu semakin lebar dan jadi bagus," tuturnya.
Ketika ditanya soal tanggapan para penggemar Padi Reborn, yang dikenal sebagai Sobat Padi, Piyu memaklumi rasa penasaran mereka.
Menurutnya, para fans hanya ingin tahu dan peduli dengan dinamika band kesayangan mereka.
"Sobat padi itu namanya manusia, kadang kepo. Wajar dalam band. Aku melihat kita sama-sama punya pendapat dan punya ruang untuk menyampaikan pendapat, ya muncul seperti itu," ujar Piyu
Adapun, Piyu bahkan menyebut bahwa tensi yang sempat mengemuka di ruang publik kini sudah menjadi bahan candaan bagi grupnya di balik panggung.
"Yoyo suka jadi candaan sama Ari. Ari bilang ikut asosiasi APT, Asosiasi Pemain Tengah. Ya itu jadi tawa-tawa aja," ucapnya.
Meski sempat berselisih, Piyu menegaskan bahwa Padi Reborn tetap solid dan profesional sebagai band.
"Kita sepakat, jadi band harus profesional ya," tegas Piyu.
Sebagai informasi, perseteruan antara Piyu dan Fadly mencuat ke publik pada akhir April 2025.
Kala itu, Piyu mengunggah pernyataan di akun Instagram-nya yang mempertanyakan langkah sekelompok penyanyi menggugat Undang-Undang Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi, dalam konteks distribusi royalti.
Gugatan itu diajukan oleh 29 penyanyi di bawah bendera VISI (Vocalist Indonesia), salah satunya Fadly.
Piyu, yang merupakan Ketua Umum AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia), memuji langkah Ari Lasso yang menggunakan lisensi langsung atau direct licence, dan menilai bahwa sistem yang ada sebenarnya sudah cukup memadai untuk melindungi hak-hak musisi.
Namun, unggahan tersebut langsung direspons Fadly yang termasuk dalam pihak penggugat. Dia blak-blakan mengajak Piyu untuk berdialog langsung.
Meski sempat berlangsung tegang di kolom komentar, keduanya memilih menyelesaikan secara dewasa.
Kini, baik Piyu maupun Fadly menekankan bahwa tidak ada konflik pribadi, hanya perbedaan sudut pandang yang sah dalam demokrasi industri musik.