Suara.com - Sudah 16 tahun, lagu Garuda di Dadaku milik NTRL bergaung di industri musik Tanah Air.
Bahkan, single tersebut seakan jadi lagu wajib dalam setiap perhelatan olahraga yang melibatkan atlet-atlet Indonesia.
"Ya sampai sekarang sih, alhamdulillah," ujar vokalis sekaligus bassis NTRL, Bagus Dhanar Dhana dalam podcast bersama Nanda Persada, Minggu, 1 Juni 2025.
Kesuksesan lagu Garuda di Dadaku benar-benar di luar dugaan Bagus.
Mengingat awalnya, lagu tersebut cuma dipersiapkan untuk soundtrack film berjudul serupa di 2009.
"Ya lagu Garuda di Dadaku itu. Bikinnya aja cuma 30 menit," beber Bagus.
Selain Garuda di Dadaku, beberapa lagu hits NTRL lain juga awalnya bukan karya yang dipilih sebagai andalan.
"Sorry pun juga gue nggak expect. Terbang Tenggelam, Pertempuran Hati," kata Bagus.
Malahan, lagu-lagu yang dipilih NTRL sebagai andalan sering ditolak karena perbedaan selera pasar.
Baca Juga: Pasha Ungu Dukung Perjuangan Ariel NOAH Cs Gugat UU Hak Cipta ke MK
"Kadang gini, kami pikir lagu yang bakal jadi hits itu, giliran dilempar ke orang, 'Wah, nggak enak. Diputernya jangan di sini dong'," kenang Bagus seraya tertawa.
![Band NTRL tampil di Konser Bebas-Pesta 90an, Jumat (27/9/2019) malam. [Revi C Rantung/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/09/27/86427-band-ntrl-tampil-di-konser-bebas-pesta-90an.jpg)
Pada akhirnya, malah lagu-lagu di atas yang membawa NTRL ke puncak kejayaan mereka.
Namun sekali lagi, Bagus membawa cerita mengejutkan soal bagaimana pemasukan karya-karya populer NTRL dari segi royalti tidak sebesar yang dibayangkan publik.
"Nggak (besar) juga sih," aku Bagus.
Penuturan Bagus pun sempat membuat Nanda Persada kaget, mengingat lagu Garuda di Dadaku saja masih masuk daftar putar orang-orang sampai saat ini.
"Gue kira, lo bisa beli berapa rumah dari situ," kata Nanda.