Suara.com - Nama Karmen Anastasya tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah resmi menggantikan posisi Merince Kogoya sebagai perwakilan Papua Pegunungan dalam ajang Miss Indonesia 2025.
Keputusan ini diambil oleh panitia penyelenggara setelah Merince Kogoya dikeluarkan dari kontes akibat videonya saat mengibarkan bendera Israel kemhali viral.
Meski videonya diambil dua tahun lalu, namun sikap Merince dianggap bertentangan dengan sentimen nasional yang kuat mendukung Palestina.
Insiden tersebut membuat Merince Kogoya harus mengakhiri masa karantina lebih awal dan membuka jalan bagi Karmen Anastasya untuk melangkah sebagai finalis baru.
Lebih lanjut, yuk simak profil singkat dari Karmen Anastasya.
![Karmen Anastasya [Instagram/@karmenayorbaba]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/30/69463-karmen-anastasya-instagramatkarmenayorbaba.jpg)
Profil Karmen Anastasya
Karmen Anastasya, yang memiliki nama lengkap Karmen A. S. Ayzubab, merupakan sosok muda berusia 21 tahun yang tengah menempuh pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Gunadarma, Jakarta.
Selain aktif sebagai mahasiswi, Karmen juga dikenal sebagai atlet muay thai yang cukup berprestasi. Dia pernah meraih gelar terbaik untuk kelas seni Waikru, sebuah pencapaian bergengsi di bidang bela diri tersebut.
Tidak hanya itu, Karmen juga aktif menekuni aerobik, menampilkan perpaduan antara kecantikan, kecerdasan, dan kebugaran fisik.
Baca Juga: Pemilik Kecantikan Laporkan Miss Indonesia Favorit 2014 atas Dugaan Intimidasi
Aktivitasnya di dunia olahraga dan akademik tampak jelas dari unggahan di akun Instagram pribadinya, @karmenayorbaba, di mana dia sering membagikan momen latihan hingga keseharian kuliahnya.
Kepribadiannya yang disiplin, pantang menyerah, dan inklusif menjadikannya sosok yang tidak hanya memperkenalkan identitas budaya Papua Pegunungan, tetapi juga mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin menembus dunia nasional melalui berbagai bidang.
Penggantian Karmen sebagai perwakilan Papua Pegunungan bukan hanya sebatas formalitas semata.
Dia mendapat tugas besar untuk menjaga reputasi dan sensitifitas nasional terkait isu sosial-politik yang tengah berkembang, khususnya di tengah isu Palestina dan Israel yang sangat sensitif di Indonesia.
Di samping itu, Karmen harus menunjukkan kemampuan public speaking dan kepercayaan diri yang menjadi modal utama bagi para finalis Miss Indonesia dalam menghadapi kompetisi yang ketat.
Kesempatan ini juga menjadi momentum bagi Karmen untuk membawa nama Papua Pegunungan semakin dikenal di kancah nasional dengan profesionalisme dan integritas.