Merince Kogoya Tunjukkan Pakaian Adat Papua Pegunungan, Sindir Karmen Anastasya?

Yohanes Endra Suara.Com
Selasa, 01 Juli 2025 | 20:42 WIB
Merince Kogoya Tunjukkan Pakaian Adat Papua Pegunungan, Sindir Karmen Anastasya?
Postingan Merince Kogoya sindir siapa? (Instagram)

Suara.com - Digantinya Merince Kogoya sebagai Miss Papua Pengunungan di ajang kecantikan Miss Indonesia 2025 masih menuai pro kontar.

Merince Kogoya didepak karena videonya 2 tahun lalu mengibarkan bendera Israel di Tanah Papua viral lagi.

Dia bahkan memang mengakui dirinya memang pro Israel.

Di bio Instagramnya sekarang dia juga terang-terangan mendukung Israel di tengah dunia banyak yang mengutuk negara ini karena menyerang Palestina.

Gara-gara itu, Merince diganti oleh perwakilan lain yang akan membawa nama Papua Pegunungan yakni Karmen Anastasya.

Namun di saat Karmen Anastasya mencuri perhatian setelah penampilannya menggunakan baju adat daerahnya jadi cibiran, Merince membahas tentang pakaian adat.

Postingan cewek 19 tahun itu sebenarnya sudah diunggah sejak 30 Agustus 2021, namun terlihat captionnya diedit pada 30 Juni 2025.

Penampilan Karmen Anastasya sebagai perwakilan Papua Pegunungan dalam foto sesi pakaian adat bersama finalis Miss Indonesia 2025 lainnya. (Instagram/@officialdmidamw)
Penampilan Karmen Anastasya sebagai perwakilan Papua Pegunungan dalam foto sesi pakaian adat bersama finalis Miss Indonesia 2025 lainnya. (Instagram/@officialdmidamw)

Sambil mengunggah potretnya menggunakan pakaian adat, dia mengkampanyekan untuk membiasakan menggunakan baju tradisional untuk melestarikan budaya bangsa.

"Melalui kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk turut serta dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya dengan membudayakan penggunaan pakaian adat," bebernya dikutip pada Selasa, 1 Juli 2025.

Baca Juga: Koalisi Sipil Laporkan Pembunuhan Sadis Abral Wandikbo ke Komnas HAM: Ditangkap Tanpa Alasan Jelas

Cewek kelahiran 14 Agustus 2005 ini kemudian membahas tentang pengaruh budaya luar di era globalisasi seperti sekarang.

Dia menyayangkan dampak negatif dari globalisasi adalah generasi muda meninggalkan pakaian adat bahkan tidak mengenal pakaian aslinya.

"Sayangnya, banyak generasi muda saat ini mulai meninggalkan pemakaian pakaian adat dan lebih memilih mengikuti tren berpakaian modern yang mengadopsi gaya Barat," jelasnya.

Perempuan yang kini menjadi mahasiswa Universitas Cendrawasih Jayapura ini menegaskan tentang makna pakaian adat yang tak sembarangan.

"Pakaian adat bukan hanya sekadar busana, tetapi merupakan simbol identitas, kebanggaan, dan warisan budaya yang patut kita jaga dan lestarikan," tambahnya.

Mahasiswa Jurusan Manajemen ini mengajak generasi muda untuk memakai pakaian adat atau pakaian tradisional dalam keseharian.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI