Sisi Lain Agam Rinjani, Pernah Habiskan Rp 367 Juta Buat Hidup Mewah di Bali

Rabu, 02 Juli 2025 | 13:15 WIB
Sisi Lain Agam Rinjani, Pernah Habiskan Rp 367 Juta Buat Hidup Mewah di Bali
Agam Rinjani (Instagram)

Suara.com - Agam Rinjani, porter di Gunung Rinjani menjadi viral setelah ia bersama tim berhasil mengevakuasi jenazah Juliana Marins. Kekinian, lelaki 36 tahun tersebut laris diundang ke berbagai macam podcast.

Agam Rinjani bercerita soal peristiwa yang menimpa Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang meninggal dunia usai jatuh di Gunung Rinjani. Ia mengatakan, Juliana sudah tak bernyawa sejak hari pertama jatuh pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Kalau saja ada Agam di kawasan Gunung Rinjani tersebut, lelaki yang merupakan tour operator di Taman Nasional Gunung Rinjani itu mungkin saja bisa menyelamatkan Juliana Marins.

"Harusnya saya ada di sana. Menyesal saya ada di Jakarta," kata Agam Rinjani di kanal YouTube Denny Sumargo pada Selasa, 1 Juni 2025.

Namun Tuhan punya kehendaknya, Agam Rinjani masih bersyukur. Paling tidak ia bisa mengevakuasi jenazah Juliana Marins dan dikuburkan dengan layak.

Selain menceritakan soal proses evakuasi jenazah Juliana Marins, Agam Rinjani juga berbagi seputar kehidupannya yang unik. Ia yang biasanya hidup sederhana, mencoba menjadi orang kaya.

Tapi kemudian setelah menjalani kehidupan sebagai orang yang banyak harta, Agam Rinjani justru mengatakan, "Nggak enak jadi orang kaya."

Lantas mengapa ia berucap hal tersebut? Mari mulai kisahnya.

Agam Rinjani pernah berucap mau menjadi orang kaya, 10 hari saja. Niat tersebut direalisasikan dengan menabung.

Baca Juga: Hasil Autopsi Juliana Marins, Meninggal Kurang dari 20 Menit Usai Terjatuh

"Saya dapat banyak tamu, uangnya setiap Minggu aku tabung. Hasilnya, lumayan. Totalnya ada Rp 367 juta," beber Agam Rinjani.

Agam Rinjani, sosok yang turut mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins [Suara.com/Agam_Rinjani]
Agam Rinjani, sosok yang turut mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins [Suara.com/Agam_Rinjani]

Agam Rinjani kemudian memilih Bali sebagai lokasi foya-foya. Ia menginap di Hotel Mulia dengan tarif Rp 24 juta per malam.

"Nginap di sana sampai diusir security. Soalnya (penampilan) celanaku sobek-sobek motorku motor gembel. (kata security) 'Eh jangan parkir di situ'," kata Agam Rinjani.

Pihak security pun tidak salah, sebab kata Agam, di sana memang tempat parkir mobil. "Iya, saya yang salah."

Tapi setelah itu, Agam Rinjani ditegur oleh satpam.

"Ditanya mau kemana. Padahal saya tamu di hotel itu. Jangan pandang seseorang dari fisik pak," tuturnya.

Berpindah dari cerita hotel, Agam Rinjani melanjutkan kehidupan mewah ala orang kaya. Tidak tanggung-tanggung, ia menyewa mobil Ferrari untuk keliling Bali.

"Kubayar sewa, teman yang urus, berapa ratus saya nggak tahu. Sampai saya dikira bos dari Jepang," beber Agam Rinjani.

"Yakuza, yakuza," ucap Denny Sumargo memberikan respons.

Agam Rinjani menjelaskan bahwa dirinya bukan dari Jepang, melainkan Makassar. Orang di sana pun bertanya apakah lelaki kelahiran 1988 tersebut memiliki perusahaan.

"Ditanya punya perusahaan, aku bilang porter, tukang pikul barang di Gunung Rinjani," ucap Agam Rinjani.

Voaa dan Razões para Acreditar, memutuskan untuk mentransfer 100 persen dana donasi Agam Rinjani (Instagram)
Voaa dan Razões para Acreditar, memutuskan untuk mentransfer 100 persen dana donasi Agam Rinjani (Instagram)

Tapi orang di sana tidak percaya. Katanya, "Bohong. Pasti kamu punya hotel di sana."

"Saya bilang, nggak ada. Saya saja numpang tidur," tutur Agam.

Agam Rinjani kemudian bertemu orang lagi dan mengucapkan hal yang sama. Bahwa dirinya adalah seorang porter di Rinjani, namun menginap di hotel bintang lima di Bali.

"Nggak ada yang percaya. Masa kamu gembel tidur di situ," kata Agam yang mengucapkan kembali perkataan orang-orang tersebut.

Selesai dari kehidupan mewah tersebut, uang Agam Rinjani sisa Rp 150 ribu. Namun ia tak khawatir karena muncul tawaran menjadi tour guide lagi.

"Aku suruh DP. Tapi besoknya Rinjani meletus. Hmmm, jadi gembel saya," terang Agam Rinjani.

Maka dengan modal Rp 150 ribu Agam Rinjani pulang ke Lombok. Ia naik truk dan menggunakan transportasi murah.

Dari pengalaman ini Agam Rinjani belajar bahwa tidak terlalu enak menjadi orang kaya. Ia hanya mau menjadi orang yang cukup.

"Mending sederhana. Mau naik pesawat ada, nginap di hotel ada," pungkas Agam Rinjani.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI