Suara.com - Filsuf dan pengamat politik, Rocky Gerung, kembali melontarkan analisis tajamnya mengenai kondisi pemerintahan.
Kali ini, ia memberikan pandangannya tentang cerminan sebuah negara gagal saat menjadi tamu di konten Skakmat milik Pandji Pragiwaksono.
Dalam episode yang tayang di YouTube pada Rabu, 2 Juli 2025, perbincangan dimulai ketika Pandji menanyakan definisi negara gagal dari sudut pandang sentimen masyarakat.
"Negara gagal tuh definisinya apa?" tanya Pandji.
"Mungkin bukan konteks fail state akademis ya bang, bukan kayak yang kehilangan teritori dan segala macam. Kalau dari secara sentimen masyarakat, lebih secara karena tunggangannya banyak," lanjutnya.
Menjawab hal itu, Rocky Gerung tidak langsung menunjuk satu rezim, melainkan memaparkan dua indikator utama yang menurutnya menjadi penanda sebuah negara gagal.
"Negara itu gagal, kalau dia tidak bisa mengantisipasi langkah pertama dari keadaan ekonomi. Kegagalan negara itu selalu berhubungan dengan kondisi ekonomi. Secara normal begitu," jelas Rocky.
![Rocky Gerung Bongkar Ciri Negara Gagal di Depan Pandji Pragiwaksono. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/02/49074-rocky-gerung.jpg)
Namun, ia menekankan ada faktor krusial lain yang lebih menentukan, yaitu kemampuan seorang pemimpin dalam menghadapi tantangan.
Menurutnya, kegagalan mengelola krisis adalah bukti bahwa yang memimpin bukanlah seorang negarawan sejati.
Baca Juga: Nasib Gibran di Ujung Tanduk? DPR Terima Usulan Pemakzulan, Ini Kata Rocky Gerung
"Tetapi, ada masalah lain yaitu tidak mampu me-manage krisis. Itu namanya negara gagal," tegasnya.
"Krisis itu kan sesuatu yang harus ada di dalam kehidupan tuh. Dia nggak mampu mengelola krisis. Artinya dia dia bukan leader, dia dealer," tambah Rocky, memberikan perumpamaan yang menohok.
Mengacu dari pengetahuan umum saja, Rocky Gerung menggambarkan dealer sebagai pihak yang mengutamakan keuntungan dalam setiap kegiatan.
"Kalau dealer kan mau cari untung aja. Kalau leader, dia bahkan mau bertaruh dalam soal-soal yang penuh risiko gitu," paparnya.
Pandji kemudian meminta penegasan tentang definisi negara gagal, dengan mengaitkannya ke situasi Indonesia saat ini yang minim kesempatan kerja.
"Termasuk ketidakmampuan (pemerintah) menyediakan lapangan kerja?" tanya dia.