Hadirnya film Karya untuk Negeri tidak lepas dari dosen pembimbing, Mikhael Yulius Cobis. Lelaki yang akrab disapa Mikha ini mengatakan, proses pembuatan film berlangsung setahun.
Ada banyak persiapan, sebab mereka mau karya yang hadir bukan sekadar syarat kelulusan. Tetapi juga bisa bermanfaat untuk masyarakat.
"Saya berharap karya ini tidak hanya menjadi capaian akademik, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dan generasi muda. Mereka bisa menyampaikan gagasan melalui medium seni, dan tetap konsisten memperjuangkan ruang kreatif yang inklusif dan berkelanjutan," ucap Mikhael.
Sebagai gambaran, film "Karya untuk Negeri" mengisahkan Diandra, seorang seniman muda, bertekad mengadakan pertunjukan teater pertamanya bersama murid-murid dari rumah singgah.
Namun ia dihadapkan pada kenyataan pahit: birokrasi yang penuh pungli dan tekanan sistem korup.
Kekasihnya, Adrian adalah seorang jurnalis. Ia mencoba merasionalisasi kompromi, menciptakan konflik antara prinsip, cinta, dan perjuangan.
Dalam dilema moral dan sistem yang timpang, mampukah mereka menjaga integritas dan tetap mewujudkan mimpi mereka?
Penasaran seperti apa? Harap bersabar karena film ini akan tayang di YouTube Spotify dan Spotify.
Baca Juga: Kasus Korupsi Gula, Tom Lembong Jalani Sidang Tuntutan Hari Ini