"Betul kak, Pak RK sekeluarga punya duit bolak-balik Indo-Swiss bantuin, lah bapak ke si Juliana ngomong doang bantuin kagak," timpal akun @windapt***.
Sebagai informasi, proses penyelamatan Juliana Marins telah dibeberkan salah satu porter Gunung Rinjani yang bernama Agam.
Tim SAR dan petugas gabungan baru bisa mengevakuasi jenazah Juliana Marins setelah empat hari karena kendala cuaca buruk dan medan yang sulit.
Selain itu, Agam yang berada di Jakarta saat Juliana Marins jatuh mengaku harus mempersiapkan ratusan meter tali untuk mengevakuasi jenazahnya.
Bagaimana tidak, jenazah Juliana Marins ditemukan di kedalaman hampir 600 meter.
Usaha Agam untuk menyiarkan langsung proses evakuasi jenazah Juliana Marins pun mendapat berbagai apresiasi, salah satunya hasil galang dana sebesar Rp1,5 miliar.
Menyadari evakuasi jenazah Juliana Marins bukan usahanya pribadi, Agam akan menggunakan donasi yang masih belum ada di tangannya itu untuk membeli perlengkapan keselamatan.
Agam berharap evakuasi selanjutnya bisa lebih cepat dengan perlengkapan yang memadai sehingga semakin banyak korban selamat.
Di sisi lain, meninggalnya Eril putra Ridwan Kamil sekitar dua tahun lalu pun masih lekat di ingatan publik.
Baca Juga: Cerita Agam Rinjani Melihat Sosok Hantu Dan Pengalaman Horor di Gunung
Eril yang berkunjung ke Swiss sebagai bagian dari rencananya lanjut S2 meninggal dunia terbawa arus deras sungai Aare di Bern.
Eril hanyut ketika berusaha menyelamatkan adiknya, Camillia Laetitia Azzahra, dan seorang rekan.

Pencarian jenazah Eril pun memerlukan waktu yang tak sebentar, yaitu 14 hari.
Jadilah warganet membanding-bandingkan proses evakuasi Juliana Marins dan almarhum Eril meski berbeda lokasi.
Sebab Ridwan Kamil maupun Atalia Praratya sang istri tidak memberikan kritik kepada Negara Swiss dengan tudingan lamban menyelamatkan putra mereka.
Yang hampir sama adalah warganet Brasil dan Indonesia memberikan ulasan buruk terhadap lokasi kejadian.