Suara.com - Insiden tragis yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins (26), di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, masih mengguncang jagat maya dan memicu perdebatan sengit.
Di tengah gelombang kritik dan sorotan publik internasional, muncul sosok yang menjadi pusat kontroversi, yakni Ali Musthofa, pemandu lokal yang mendampingi pendakian Juliana.
Ali adalah orang pertama yang menyadari bahwa Juliana telah menghilang dari rombongan.
Tanpa menunggu tim penyelamat, dia langsung nekat turun ke jurang hanya berbekal senter dan keberanian.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak Ali menuruni tebing tanpa perlengkapan standar keselamatan seperti harness, anchor, karabiner, atau jumar.
Dia bertaruh nyawa demi menemukan Juliana dalam kegelapan malam dan medan ekstrem.
"Saya hanya pergi beberapa menit. Saya minta dia istirahat karena bilang lelah. Lalu saya kembali. Saya tidak meninggalkannya," ujar Ali dengan suara lirih.
![Petugas memindahkan peti jenazah pendaki Gunung Rinjani Juliana Marins ke dalam mobil jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara, Denpasar, Bali, Senin (30/6/2025). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/bar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/30/74687-pemulangan-jenazah-juliana-marins.jpg)
Cahaya senter dari dasar jurang menjadi satu-satunya petunjuk bagi Ali dalam pencariannya. Sayangnya, upaya evakuasi mandiri itu tidak membuahkan hasil.
Juliana ditemukan tewas beberapa hari kemudian, di salah satu jalur tersulit Rinjani, Cemara Nunggal.
Baca Juga: Investor Pembangunan Kereta Gantung Menuju Gunung Rinjani Kabur
"Saya coba turun. Saya gagal. Tapi saya tidak membiarkannya sendiri," tegasnya lagi.
Ali Musthofa mengaku bertemu dengan Juliana dan lima pendaki lainnya pada Kamis (19/6/2025) malam untuk briefing.
Keesokan harinya, pada Jumat pukul 07.00 WITA, rombongan memulai pendakian dari Resort Sembalun, Lombok Timur. Hingga Sabtu pagi, semua berjalan lancar.
Namun tragedi dimulai ketika rombongan berada di kawasan Cemara Nunggal. Juliana, yang berada di barisan paling belakang, tiba-tiba tidak terlihat lagi.
Ali segera kembali ke lokasi terakhir ia melihat Juliana dan melihat senter korban menyala samar di dasar jurang.
"Kejadiannya pada Sabtu pagi. Saya taruh tas dan mencari dia dan lihat posisi senter di tebing," ujarnya.