Pada awalnya pembentukan yayasan dilakukan oleh gabungan tokoh NU, Muhammadiyah, Persis, MUI, dan masyarakat.
Masalah mulai muncul saat dana pembangunan yang berasal dari APBD Jawa Barat justru dimasukkan ke dalam yayasan yang dipimpin oleh pejabat aktif. Hal ini yang kemudian menimbulkan persoalan hukum.
Total dana APBD sekitar 22 miliar rupiah digunakan untuk anggaran rutin, pembangunan, dan bantuan lainnya.
Hal tersebut dinilai cacat secara hukum karena tidak sesuai mekanisme administratif pemerintahan.
Atas penyalahgunaan tersebut, rumah sakit sempat disita dan menjadi barang sitaan pengadilan.
Kemudian pengadilan menyerahkan aset rumah sakit kepada Pemprov Jabar karena dananya bersumber dari negara.
Setelah kasus hukum yang menjerat ketua yayasan RSUD Al Ihsan, akhirnya diputuskan untuk menjadikan Kiai Olih sebagai ketua yayasan yang baru.
Latar belakang soal rumah sakit itu menjadi salah satu alasan Dedi Mulyadi mengubah nama menjadi RSUD Welas Asih.
Kata Welas Asih diambil dari makna Ar Rahman dan Ar Rahim dalam Islam yang mewakili kasih sayang bagi semua.
Baca Juga: Salam Sampurasun Disinggung Habib Rizieq Usai Dedi Mulyadi Ganti Nama RSUD Al Ihsan
Kontributor : Rizka Utami