Suara.com - Hendrik Lo ayah Sarwendah meninggal dunia pada Sabtu, 19 Juli 2025, di usia 63 tahun.
Rekan-rekan artis tampak melayat ke rumah duka di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, maupun mengirimkan karangan bunga.
Saat ditemui awak media, Sarwendah bercerita bahwa sang ayah belum lama ini mengeluhkan sakit perut.
Ketika ayah Sarwendah memeriksakan diri ke dokter, sakit perut itu terungkap berasal dari batu di empedunya.
Namun batu empedu tersebut menyebabkan komplikasi, antara lain gagal ginjal, gagal jantung, dan yang terakhir gagal pernapasan.
Sarwendah dan keluarga amat syok karena kepergian Hendrik Lo begitu cepat sejak mengeluhkan sakit perut, dirawat intensif di ICU, lalu meninggal dunia.
Beruntung Sarwendah belum berangkat ke Korea Selatan untuk urusan pekerjaan sehingga dapat membatalkannya dan mengurus pemakaman.
Melalui Instagram Story, Sarwendah terus membagikan update mengenai pemakaman sang ayah.
Sejumlah figur publik yang melayat di antaranya Denise Chariesta, Fitri Salhuteru, Marissya Icha, Viona Rosalina istri Eko Patrio, Wendy Walters, serta Felicya Angelista bersama Hito Caesar.
Baca Juga: Jordi Onsu Pilih Senyum Ditanya Soal Komunikasi dengan Ruben Onsu Usai Ayah Sarwendah Meninggal
Prosesi pemakaman Hendrik Lo ayah Sarwendah lantas jadi sorotan.
Sarwendah bersama keluarga dan kerabat yang tampil serba putih terlihat menyanyikan lagu dalam bahasa Tiongkok sambil membaca buku tipis.
Sedangkan pada Senin, 21 Juli 2025, Sarwendah dan keluarga memegang tumpukan kertas berwarna emas dengan bingkai merah lalu menyebarkannya di peti.
Kertas semacam itu identik dengan kertas sembahyang atau uang kertas leluhur dalam praktik keagamaan tradisional Tionghoa untuk persembahan kepada dewa.
Ritual itu menimbulkan pertanyaan, apa agama ayah Sarwendah? Dari prosesi pemakaman, terungkap bahwa Hendrik Lo beragama Buddha.
Sebab ritual pemakaman ayah Sarwendah dipimpin oleh beberapa bhikkhu.