Suara.com - Pemenang pertandingan tinju Superstar Knockout, El Rumi, akhirnya buka suara mengenai kontroversi yang menyelimuti kemenangannya atas Jefri Nichol.
Pertandingan yang digelar di Jakarta International Convention Center pada Minggu dini hari, 10 Agustus 2025 itu dihentikan wasit bahkan sebelum ronde pertama selesai, karena Jefri Nichol mengalami dislokasi bahu.
Kemenangan El Rumi melalui Technical Knockout (TKO) tersebut menuai protes dari kubu Jefri Nichol, yang merasa pertarungan dihentikan secara sepihak.
Menanggapi hal tersebut, putra kedua musisi Ahmad Dhani ini memberikan pembelaan terhadap keputusan wasit.
Menurut lelaki 26 tahun, penghentian pertarungan adalah langkah yang tepat untuk mencegah cedera yang lebih parah bagi Jefri Nichol.
![Suasana laga tinju ulang El Rumi dan Jefri Nichol di acara Superstar Knockout di Jakarta International Convention Center, Senayan, Minggu dini hari, 10 Agustus 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/10/96882-suasana-laga-tinju-ulang-el-rumi-dan-jefri-nichol.jpg)
El Rumi meyakini jika wasit tidak turun tangan, lawannya itu dipastikan akan terjatuh dan kalah secara KO.
"Ya, menurutku kalau nggak distop, akan jatuh, ya. Justru malah bagus wasitnya memberhentikan," kata El.
Dia juga menjelaskan bahwa dari sudut pandangnya di atas ring, kondisi Jefri Nichol memang sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan.
El Rumi melihat dengan jelas bahwa bahu Jefri mengalami dislokasi, sehingga tidak mampu lagi mengangkat tangannya untuk bertahan.
Baca Juga: El Rumi Sempat Tak Kantongi Izin Maia Estianty Buat Adu Jotos Lagi dengan Jefri Nichol
"Kalau kalian mungkin nonton langsung, dia emang disloc kok, udah nggak bisa. Disloc kan artinya nggak bisa ngangkat tangan. Kalau didiemin sama wasit, ya makin habis, sih. Menurut gue, ya, menurut gue malah keputusan wasit ya tepat aja," paparnya.
El Rumi menaruh kepercayaan penuh pada kredibilitas wasit yang memimpin pertandingan.
![Jefri Nichol dan pelatihnya, Max Metino saat memberikan keterangan usai laga tinju melawan El Rumi di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, Minggu dini hari, 10 Agustus 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/10/58267-jefri-nichol-dan-pelatihnya-max-metino.jpg)
Ia menegaskan bahwa wasit yang bertugas memiliki lisensi internasional dari World Boxing Association (WBA), sehingga keputusannya sudah pasti diambil dengan perhitungan matang.
"Toh wasitnya juga dari WBA, kan, wasit internasional. Jadi saya nggak bisa, apa namanya, nggak bisa apa ya, ya saya percaya sama wasitnya aja, gitu," tutur El.
Meski di sisi lain, El Rumi sebenarnya juga memiliki keinginan untuk mengakhiri perlawanan Jefri dengan kemenangan KO yang mutlak.
"Penginnya sih KO, ya. Cuma sayangnya diberhentiin wasit," seloroh adik Al Ghazali itu.