Suara.com - Penyanyi Ashanty buka suara soal alasannya bolak-balik ke psikiater.
Bukan karena stres biasa atau sakit jiwa seperti yang mungkin dibayangkan sebagian orang, istri Anang Hermansyah ini mengungkap ada luka masa lalu yang menjadi akar masalahnya.
Melalui sebuah curahan hati yang panjang di akun Instagram pribadinya, belum lama ini, Ashanty untuk pertama kalinya membeberkan perjuangan yang dia sembunyikan.
Ashanty mengakui bahwa kunjungannya ke tenaga profesional bukan karena tak kuat menghadapi tekanan pekerjaan atau kuliah.
"Banyak yang tanya kenapa saya ke Psikiater? Dan mungkin banyak juga yang belum paham buat apa sih kita ke Psikiater?" tulis Ashanty membuka ceritanya.
Ibu sambung Aurel Hermansyah ini kemudian menjelaskan bahwa semua ini bermuara pada dua hal yang saling terkait, yakni penyakit autoimun dan trauma masa kecil yang belum sepenuhnya sembuh.
Trauma itulah yang menjadi pemicu utama saat kondisi mentalnya sedang tidak baik-baik saja.
"Dari kecil aku punya trauma tidur dalam keadaan takut/terjaga (yang di mana aku enggak mungkin ceritain detailnya di sini) yang akhirnya ngaruh sampai di umur aku yang sekarang," ungkap Ashanty.
Trauma tersebut, menurutnya, akan langsung bereaksi ketika dia mengalami stres berat.
Baca Juga: Blak-blakan! Ashanty Ungkap Alasan Jalani Perawatan ke Psikiater, Trauma Masa Lalu Terkuak
Dampaknya tidak main-main. Penyakit autoimunnya kambuh, menyebabkan gatal hebat di sekujur tubuh hingga membuatnya tidak bisa tidur selama berminggu-minggu.
![Ashanty saat menghadiri resepsi pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di Four Seasons Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/31/60032-ashanty.jpg)
Secara tegas, Ashanty meluruskan pandangan miring yang mungkin muncul. Baginya, berobat ke psikiater adalah sebuah kebutuhan untuk mengatasi akar masalah, bukan karena dia mengalami gangguan jiwa.
"Nah berobat itu bukan karena aku sakit jiwa, atau aku stres sama kerjaan lah, kuliah lah, atau apa lah. Namun itu mungkin menjadi pemicu disaat semua lagi numpuk berbarengan," tegasnya.
Pengakuan jujur ini dia bagikan sebagai pengingat bahwa tidak ada yang salah dengan mencari bantuan profesional saat kesehatan mental terganggu, terutama jika itu bersumber dari luka masa lalu yang terus menghantui.