Suara.com - Perjalanan sebuah band untuk mencapai puncak popularitas sering kali diwarnai oleh lika-liku yang tak terduga.
Hal ini pula yang dialami oleh grup musik asal Bandung, Juicy Luicy.
Sebelum lagu-lagu mereka seperti "Lantas" dan "Sialan" viral dan didengarkan jutaan orang, duo pentolan Julian Kaisar dan Denis Ligia mengaku pernah berada di titik terendah hingga nyaris membubarkan band.
Kisah perjuangan ini mereka ungkapkan saat berbincang santai dengan komika sekaligus sutradara, Raditya Dika dalam sebuah podcast yang tayang di YouTube.
Denis Ligia, sang gitaris sekaligus pencipta lagu, menceritakan bahwa Juicy Luicy sempat berada di fase di mana para personelnya mulai menyerah dan kembali ke pekerjaan masing-masing.
"Udah pada kerja masing-masing lah. Kayak, udahlah, kayaknya ini nggak jalan deh kita," ungkap Denis, dikutip Selasa, 19 Agustus 2025.
Di tengah keputusasaan itu, Denis dan Julian bahkan sempat banting setir mencoba peruntungan di dunia kuliner dengan membuka bisnis rice bowl.
"Terus kami jualan rice bowl ya, berdua," kenang Denis.
Julian Kaisar, sang vokalis, menambahkan bahwa bisnis makanan itu mereka jalankan secara daring dari rumah.
Baca Juga: Susul Nonfiksi, Album Sentimentil Juicy Luicy Raih 1 Miliar Streaming di Spotify
Namun, pengalaman berjualan rice bowl justru memberikan mereka pelajaran berharga yang kemudian diterapkan dalam bermusik.
![Juicy Luicy. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/14/76167-juicy-luicy.jpg)
Denis menyadari bahwa kunci sukses adalah fokus pada satu produk terbaik.
"Bikin satu yang paling enak, biar orang ngomongin lagi," jelas Denis tentang filosofi yang ia dapatkan.
Titik balik pertama Juicy Luicy datang lewat lagu "Tanpa Tergesa".
Lagu inilah yang membuat mereka merasa perjuangannya sebagai anak band akhirnya membuahkan hasil.
"Itu titik buat kami ya. Titik yang, 'Wah, jadi nih anak band', gitu," kata lelaki yang biasa disapa Uan.