Diduga Berlendir dan Lembek, 763 Porsi MBG Ditolak di Sekolah Ini

Kamis, 02 Oktober 2025 | 18:27 WIB
Diduga Berlendir dan Lembek,  763 Porsi MBG Ditolak di Sekolah Ini
Ilustrasi Ratusan porsi MBG di sekolah Rembang dikembalikan karena berlendir dan lengket [Dok. Antara/Muhammad Zulfikar]
Baca 10 detik
  • Sebanyak 763 porsi nasi kuning Program MBG di SMPN 5 Rembang ditolak karena kondisinya lembek dan mulai berlendir.

  • Pihak sekolah dan Dinas Kesehatan sepakat menarik seluruh makanan demi mencegah risiko kesehatan siswa.

  • Kasus ini memicu sorotan terhadap lemahnya pengawasan kualitas dan pelaksanaan Program MBG di daerah.

Suara.com - Sebuah pemandangan miris tersaji di lobi SMP Negeri 5 Rembang pada Rabu (1/10/2025).

Ratusan kotak nasi kuning yang seharusnya menjadi santapan bergizi bagi para siswa, justru menumpuk tak tersentuh.

Alih-alih membawa gizi, makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu justru terancam menjadi sumber penyakit setelah pihak sekolah menolaknya mentah-mentah karena dinilai tak layak konsumsi.

Insiden ini menjadi potret nyata dari ironi yang membayangi program ambisius pemerintah.

Total 763 porsi nasi kuning terpaksa dikembalikan ke dapur penyedia setelah tim internal sekolah menemukan kondisi makanan yang jauh dari standar.

Kekecewaan mendalam datang dari Ketua Satgas MBG SMPN 5 Rembang, Indri Lestari, yang melakukan pengecekan langsung.

"Tidak mungkin kami berikan ini kepada siswa. Nasinya sudah berair, lembek, lengket, dan bahkan mulai berlendir. Ini sudah menuju basi," ungkap Indri dengan nada tegas dalam video yang kini viral di media sosial.

Keputusan cepat pun diambil, seluruh porsi makanan harus ditarik demi mencegah risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

Tim Satgas MBG dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang yang tiba di lokasi mengonfirmasi kekhawatiran pihak sekolah.

Baca Juga: Siapa Sebenarrnya Naput? Seleb TikTok Medok, Maba Baru Gundar yang Viral

Meskipun secara rasa belum sepenuhnya basi, kondisi fisik nasi yang sudah rusak dianggap terlalu berisiko.

"Kondisinya sudah berlendir dan waktu ideal untuk makan sudah lewat. Langkah paling aman adalah mengembalikannya," jelas Maria Rehulina, salah satu petugas Dinkes.

Kasus di SMPN 5 Rembang ini bukan lagi sekadar insiden tunggal, melainkan puncak gunung es dari masalah yang lebih besar dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya di daerah.

Ilustrasi MBG. [Ist]
Ilustrasi Ratusan porsi MBG di sekolah Rembang dikembalikan karena berlendir dan lengket (Instagram) [Ist]

Program yang digadang-gadang sebagai solusi jitu untuk meningkatkan asupan gizi dan menunjang prestasi akademik anak sekolah (pro), kini berhadapan dengan realita pahit di lapangan (kontra).

Di satu sisi, niat mulia program ini untuk memastikan setiap anak mendapatkan makanan layak tidak bisa dibantah.

Banyak pihak mendukung tujuan besarnya untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat dan cerdas.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI