-
Laporan Fiqih Alamsyah terhadap Dimas Anggara mandek tujuh tahun kepolisian.
-
Fiqih menantang Dimas Anggara untuk menyelesaikan masalah di atas ring pertarungan.
-
Tantangan ini menjadi alternatif karena proses hukum yang tidak ada kepastian.
Suara.com - Fiqih Alamsyah, korban dugaan pengeroyokan Dimas Anggara, menyambangi Polsek Cilandak, Jakarta Selatan. Kehadirannya untuk mengecek laporan di tujuh tahun lalu.
Fiqih Alamsyah merasa, proses hukum atas kasus dugaan pengeroyokan yang melibatkan Dimas Anggara tak kunjung menemukan titik terang.
"Kesimpulannya sampai sekarang belum ada kelanjutan ke depannya seperti apa. Tidak ada kejelasan, gitu," ucap Fiqih Alamsyah di Polsek Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Setelah tujuh tahun menunggu tanpa kepastian, Fiqih secara terbuka mengajak suami Nadine Chandrawinata itu untuk menyelesaikan masalah secara jantan di atas ring.
Fiqih Alamsyah mengaku lelah dengan proses hukum yang seolah tak berujung di Polsek Cilandak.
Ia menyiratkan, jika negara tidak bisa memberinya keadilan, maka ia lebih memilih adu kekuatan secara langsung dengan lawannya.
![Dimas Anggara [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/24/19815-dimas-anggara.jpg)
"Kalau ketemu sama Dimas Anggara secara langsung, ya saya mau ajak olahraga dia," kata Fiqih Alamsyah saat ditemui di Polsek Cilandak pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai 'olahraga' yang dimaksud, Fiqih Alamsyah tanpa ragu menyebut arena pertarungan sebagai solusinya.
Ia merasa jalur hukum yang ditempuhnya selama ini terbukti sia-sia dan tidak efektif.
Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Intip Beda Gaya Parenting Pasha Ungu dan Dimas Anggara
"Kalau memang dalam kepastian hukum ini tidak ada kepastian, kita menunggu sampai 7 tahun juga tidak ada kepastian hukum, mendingan kita olahraga bareng aja," jelasnya.
Menurut Fiqih, pertarungan satu lawan satu di ring jauh lebih terhormat dan menunjukkan sikap kesatria.
"Ya naik ring aja, kan lebih seru tuh. Jadi gentleman dong kalau memang berani satu lawan satu," tantangnya.
Sebab pula Fiqih Alamsyah menilai, Dimas Anggara sulit untuk ditemui dan proses hukum pun tidak berjalan.
Maka dari itu, ia melihat ajang pertarungan seperti MMA (Mixed Martial Arts) yang sedang populer bisa menjadi alternatif.
"Ya enggak juga (disebut tantangan tinju). Karena dia susah kan diajak ketemu juga nggak bisa, dikasih hukum dilaporkan juga tetap dari polisi tidak ada pergerakan," ucapnya.