Infografis
Suara.com - Adik Ammar Zoni, Aditya Zoni akhirnya buka suara terkait kasus dugaan peredaran narkoba di Rutan Salemba yang menyeret sang kakak.
Melalui unggahan video di Instagramnya pada Sabtu, 11 Oktober 2025, Aditya Zoni pun menyampaikan klarifikasi.
Sebagai seorang adik, Aditya Zoni pasang badan untuk membela mantan suami Irish Bella tersebut.
Dia pun dengan tegas meminta semua pihak untuk tidak langsung menghakimi sang kakak karena kasus ini masih berstatus dugaan.
Ia juga meminta agar masyarakat melihat sendiri putusan pengadilan terkait kasus tersebut.
"Ini masih dugaan, teman-teman," ujar Aditya Zoni dalam video di Instagram @real_aditya1.
"Jadi belum ada data dan faktanya. Jadi kita sama-sama nunggu aja hasil persidangannya," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Aditya Zoni pun tak hanya membantah tuduhan yang menyeret sang kakak, ia juga memberikan kesaksian mengenai karakter asli Ammar yang ia kenal seumur hidupnya.
Sebagai adik yang tumbuh besar bersama sang kakak, ia yakin bahwa Ammar bukanlah pribadi seperti yang dituduhkan. Tak tanggung-tanggung, Aditya menyebut Ammar sebagai pribadi dan kakak yang baik.
Baca Juga: Janji Terakhir Ammar Zoni Lepas dari Narkoba Diingkari, Sahabat: Pengedar Harus Diberantas!
"Sebagai adiknya Bang Ammar yang tahu seluruh kehidupannya dari kecil sampai sekarang, saya yakin abang saya tidak seperti apa yang dituduhkan oleh media," tegasnya Aditya.
"Abang saya adalah pribadi yang baik. Abang saya sering membantu orang lain, sering berbagi, dan dia jadi abang yang sangat baik untuk adik-adiknya," imbuhnya lagi.
Aditya juga berjanji akan terus memberikan dukungan penuh untuk Ammar Zoni apapun yang terjadi.
Dia secara khusus meminta para sahabat Ammar untuk lebih bijak dalam memberikan pernyataan agar tidak memperkeruh keadaan.
"Saya di sini akan terus support abang saya apapun yang terjadi. Dan saya yakin di kasus ini, Bang Ammar tidak seperti apa yang dituduhkan," tegasnya.
Akhir kata, Aditya Zoni pun memohon agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh pemberitaan yang simpang siur dan bersama-sama mengawal proses hukum hingga tuntas di persidangan.
