- Band 7Dunia baru saja merilis lagu terbaru berjudul "Ku Harus Pergi" bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
- Lagu ini berkisah tentang seorang pria yang memilih melepaskan kekasihnya, karena kesadaran bahwa dirinya tak mampu membahagiakan sang wanita.
- Dalam menggarap lagu ini, 7Dunia menggandeng Andin, mantan personel band Vena dan additional player The Fly, sebagai music director.
Suara.com - Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, duo pop alternatif 7Dunia, yang digawangi oleh Andi (vokal) dan Rudi (drum), meluncurkan single terbaru mereka berjudul "Ku Harus Pergi".
Perilisan ini bukan sekadar momentum, melainkan penanda babak baru perjuangan panjang mereka di belantika musik, didukung penuh oleh label True Friends.
"Alhamdulillah, single 'Ku Harus Pergi' dirilis bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Ini adalah puncak dari perjuangan kami dalam berkarya," ujar Andi dan Rudi kompak, saat berbincang santai ditemani konsultan musik Bois Famous Maker di Radio Bola Koaidi, Rawamangun, Jakarta Timur.
Terbentuk pada 2010 dengan empat personel, 7Dunia sempat mencicipi manisnya industri musik pada 2019 ketika dipinang oleh label internasional Life Records Malaysia.
Namun, badai pandemi menghantam, memaksa dua personel mundur dan membuat mereka harus kembali merangkak dari awal.
Tak menyerah, pada 2024 mereka bangkit dengan merilis 12 single secara independen, hingga akhirnya dilirik oleh True Friends, label lokal yang siap mengantar mereka menembus pasar musik Indonesia.
Bois Famous Maker menyoroti keunikan perjalanan 7Dunia. "Anomalinya, band ini justru 'terdampar' di Malaysia saat merilis debut single mereka di label internasional Life Records. Semangat perjuangan 7Dunia ini luar biasa, bisa menembus label musik luar negeri dengan single perdana," kata Bois.
Bois mengaku memiliki kedekatan dengan bos Life Records sejak lama. Ini menjadi bukti bahwa talenta 7Dunia tak mengenal batas geografis.
Single "Ku Harus Pergi" sendiri mengusung tema universal tentang cinta dan pengorbanan.
Baca Juga: Juicy Luicy Hingga Yura Yunita Sukses Guncang Weekend Project #3 di Senayan Park
Lagu ini berkisah tentang seorang pria yang memilih melepaskan kekasihnya, bukan karena tak cinta, melainkan karena kesadaran bahwa dirinya tak mampu membahagiakan sang wanita.
"Pesan moralnya, cinta sejati adalah melepaskan jika itu yang terbaik. Pergi jika kepergian itu adalah wujud kesempurnaan, di mana cinta tidak harus memiliki," imbuh Rudi, yang juga menekuni usaha batu mulia bersama Andi.
Proses penggarapan single ini juga melibatkan nama-nama mumpuni. Andin, mantan personel band Vena dan additional player The Fly, didapuk sebagai music director.
Sentuhan Andin menghasilkan aransemen modern dengan sound distorsi harmoni yang berkarakter, berpadu apik dengan lirik yang menyayat hati.
Visualisasi "Ku Harus Pergi" tak kalah memukau. Video klipnya digarap oleh A.T.T.A., dengan Rahyudhy Putra sebagai D.O.P. dan video editor.
Lokasi syuting di gedung tua bersejarah peninggalan Belanda di Kota Tua Jakarta Utara memberikan nuansa artistik dan sinematografi yang kuat.
Tak ketinggalan, model ikonik 7Dunia, Putra GreenLake, mahasiswa UNJ berpostur 150 kg, turut menambah ciri khas dalam setiap video klip mereka.
Setelah perilisan ini, 7Dunia berencana menyapa penggemar di Indonesia dan Malaysia melalui berbagai platform, mulai dari live TikTok harian, wawancara radio, hingga showcase di warung kopi.
"Pastinya lewat medsos digital, ada Live TikTok setiap hari pada malam hari selama satu jam. Kemudian live interview di stasiun radio, dan showcase diseluruh warkop atau warung kopi," ucap Rudi.
Dengan rekam jejak yang telah mengedarkan karya di Malaysia dan Indonesia, 7Dunia optimis akan menjadi kekuatan baru di industri musik tanah air.
"Insya Allah dengan dirilisnya single 'Ku Harus Pergi' di momen Hari Sumpah Pemuda ini akan menjadi semangat dalam menata masa depan di dunia musik," tutur Andi.
Filosofi di balik nama 7Dunia juga menarik. Angka 7 dianggap sebagai angka keberuntungan dalam bermusik, sementara "Penghuni Dunia" adalah sebutan akrab bagi para penggemar setia mereka.
Duo ini, yang juga merupakan pengrajin batu mulia UMKM, melihat musik dan batu mulia sebagai oksigen dalam hidup mereka, sebuah konsistensi yang telah mereka jalani selama 15 tahun di musik dan 10 tahun di dunia batu mulia.
Dari hobi ikut-ikutan saat "demam batu mulia" melanda Indonesia pada 2015, kini mereka memiliki toko 7Dunia Gems di Mal Seasons City dan Rawa Bening.
Perjalanan 7Dunia adalah cerminan semangat Sumpah Pemuda: pantang menyerah, terus berkarya, dan mengukir prestasi, baik di kancah nasional maupun internasional.
 
                 
             
                 
                 
                 
         
         
         
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
             
             
             
             
                     
                     
                     
                    