-
Kebakaran asrama putra di Ponpes Babul Maghfirah ternyata dipicu oleh aksi balas dendam seorang santri korban perundungan.
-
Pelaku yang masih di bawah umur sengaja membakar kabel di lantai dua asrama saat dini hari.
-
Polisi menetapkan pelaku sebagai tersangka setelah bukti CCTV dan pengakuan menguatkan perbuatannya.

Api dengan cepat membesar. Kontruksi bangunan lantai dua yang banyak menggunakan material kayu dan triplek membuat si jago merah begitu mudah melahap segalanya.
Seorang santri yang menjadi saksi mata pertama kali melihat kobaran api dan segera berteriak membangunkan rekan-rekannya di lantai satu.
Kepanikan pun terjadi saat para santri berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.
Api tak hanya menghanguskan seluruh gedung asrama dan isinya, tetapi juga menjalar ke bangunan kantin serta salah satu rumah milik pembina yayasan.
4. Titik Terang dari CCTV
Tim Polresta Banda Aceh segera turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sebanyak 10 saksi diperiksa, mulai dari pengasuh, santri lain, penjaga dayah, hingga orang tua pelaku.
Namun, petunjuk paling krusial datang dari rekaman CCTV. Video tersebut memperlihatkan aktivitas mencurigakan pelaku sesaat sebelum kebakaran terjadi.
Diperkuat dengan barang bukti lain seperti jaket hitam milik pelaku, penyelidikan akhirnya mengarah pada satu nama.
Baca Juga: Cerita Jennifer Bachdim Diselamatkan Damkar, Ada Apa?
5. Pengakuan dan Penetapan Tersangka
Setelah diinterogasi secara mendalam, santri yang masih di bawah umur tersebut akhirnya mengakui perbuatannya.
Ia mengaku dengan sengaja membakar asrama menggunakan korek api. Atas dasar pengakuan dan bukti-bukti yang kuat, pihak kepolisian secara resmi menetapkannya sebagai tersangka.
Kasus ini menjadi pengingat tragis tentang bahaya perundungan dan pentingnya kesehatan mental di lingkungan pendidikan.
Penutup

Kini, puing-puing asrama yang hangus menjadi saksi bisu dari puncak keputusasaan seorang anak.