- Gilmore Girls masih tayang di Netflix Indonesia
- Gilmore Girls menyajikan komedi cerdas dengan dialog yang cepat dan banyak punchline
- Penulisan naskah Girlmore Girls unik dan dipuji oleh kritikus film
Suara.com - Di tengah gempuran serial baru, sebuah permata dari awal 2000-an kembali mencuri perhatian penonton di Netflix Indonesia. Judulnya adalah Gilmore Girls.
Gilmore Girls merupakan drama komedi yang pertama kali mengudara pada 2000, namun pesonanya seakan tak lekang oleh waktu.
Dikenal dengan dialognya yang cepat, referensi budaya pop yang tak ada habisnya, dan kehangatan hubungan antar karakternya, serial ini membuktikan bahwa cerita yang bagus tidak memiliki tanggal kedaluwarsa.
Bagi generasi baru atau mereka yang ingin bernostalgia, Gilmore Girls menawarkan pelarian yang menyenangkan ke kota kecil fiktif bernama Stars Hollow.
Pusat dari seluruh cerita ini adalah dinamika hubungan antara Lorelai Gilmore (Lauren Graham) dan putrinya, Rory Gilmore (Alexis Bledel).
Lorelai adalah seorang ibu tunggal yang eksentrik, independen, dan sangat adiktif terhadap kopi. Ia melahirkan Rory saat usianya baru 16 tahun, sebuah keputusan yang membuatnya lari dari kehidupan keluarganya yang kaya dan konservatif untuk membesarkan putrinya sendiri.
Akibatnya, hubungan mereka lebih terlihat seperti sahabat karib daripada ibu dan anak. Mereka berbagi segalanya, mulai dari selera film, musik, hingga kebiasaan makan junk food yang tak sehat.
Kedekatan inilah yang menjadi jantung emosional dari Gilmore Girls, menyajikan potret hubungan ibu-anak yang suportif, jujur, dan penuh canda.
Daya tarik Gilmore Girls tidak hanya terletak pada duo ibu dan anak tersebut. Serial ini juga membangun sebuah dunia yang hidup di kota kecil Stars Hollow, Connecticut.
Baca Juga: Netflix Ungkap Kasus Nyata Paling Ngeri dalam The Monster of Florence
Kota ini dipenuhi oleh penduduk yang unik dan eksentrik, mulai dari Luke Danes (Scott Patterson), pemilik kedai kopi yang sinis namun berhati baik dan menjadi sandaran utama Lorelai; Sookie St. James (Melissa McCarthy), seorang koki jenius yang kikuk dan merupakan sahabat terbaik Lorelai; hingga Kirk Gleason (Sean Gunn), warga kota serba bisa dengan pekerjaan yang selalu berganti-ganti di setiap episode.
Karakter-karakter pendukung ini memberikan warna dan komedi yang membuat Stars Hollow terasa seperti tempat yang nyata dan ingin kita kunjungi.
Salah satu elemen yang membuat Gilmore Girls begitu ikonik adalah naskahnya sehingga dipuji oleh kritikus film. Serial ini terkenal dengan dialognya yang sangat cepat, cerdas, dan padat.
Para karakternya berbicara dengan kecepatan tinggi, saling melempar referensi budaya pop dari berbagai era, mulai dari sastra klasik, film-film lawas, hingga band-band rock alternatif.
Kecepatan dialog ini memaksa penonton untuk fokus, namun juga memberikan kepuasan tersendiri ketika berhasil menangkap semua referensi yang dilemparkan.
Gaya penulisan inilah yang membedakan Gilmore Girls dari serial lainnya dan membuatnya tetap terasa segar bahkan setelah lebih dari dua dekade berlalu.