”Kendala-kendala utama yang kami hadapi di lapangan adalah adanya penolakan dari masyarakat dan sulitnya menindaklanjuti orang-orang yang telah menyeberangi perbatasan dan ada kemungkinan terinfeksi,” jelas Marie.
MSF mempekerjakan sekitar 300 staf ekspatriat dan staf nasional di wilayah tersebut. Lebih dari 40 ton perlengkapan dan persediaan logistik telah dikirim untuk menangani wabah yang berlangsung.