Di antara lelaki yang pertama kali menikah sebelum berumur 25 tahun, para peneliti menemukan penurunan yang signifikan dalam kekuatan tulang belakang pada setiap tahun pernikahannya dibandingkan sebelum menikah.
"Pernikahan yang sangat awal adalah merugikan pada lelaki, mungkin karena tekanan harus menyediakan nafkah untuk keluarga," kata rekan penulis studi Dr. Arun Karlamangla, seorang profesor kedokteran di divisi geriatri di Geffen School.
Sayangnya, para peneliti belum menemukan jalur biologis yang menghubungkan antara kesehatan tulang dan perkawinan ini.
Hasil temuan juga dibatasi oleh kenyataan bahwa tidak terdapat penilaian longitudinal kepadatan tulang pada penelitian ini, karena hasil temuan hanya menilai korelasi, bukan hubungan sebab dan akibat. Inilah yang mendasari para peneliti merencanakan akan melakukan penelitian lanjutan di masa depan. (Newsroom UCLA)