Suara.com - Sebuah rumah singgah penderita kanker seluas sekitar 300 meter persegi berdiri kokoh di Jalan Percetakan Negara IX Nomor 10A, Rawasari, Jakarta pusat.
Rumah bercat putih yang dikenal sebagai Rumah Kita tersebut merupakan tempat tinggal sementara bagi anak-anak yang terkena kanker dan sedang menjalani rawat jalan dari luar kota. Lokasinya hanya beberapa kilometer dari Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan bisa dijangkau dengan angkutan umum.
Keberadaan rumah singgah itu berawal dari keprihatinan para orang tua yang anaknya menderita kanker, lalu mendirikan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).
Ketika memasuki rumah bercat putih itu akan terdengar suara nyanyian dan teriakan anak-anak, biasanya para penderita kanker yang notabene masih anak-anak ini sedang bermain dengan orang tua dan guru.
Terdengar juga suara keceriaan dan kegembiraan di balik sebuah pagar dari bangunan tingkat yang bercat putih. Rifal penderita leukimia yang berasal dari Bogor, ia sudah tiga bulan menetap di rumah singgah YKKAI, dan menjalani proses pengobatan kemoterapi di RSCM.
Pada hari itu Rifal sedang beristirahat di rumah persinggahan karena jadwal kemoterapi akan dilakukan esok hari. Ia menempuh Pendidikan pada salah satu SMP di Bogor mengatakan walaupun ia yang saat itu menderita Leukimia, Namun tetap belajar bahkan mengikuti ujian saat proses kemoterapi di RSCM.
"Ketika belajar kami juga tidak dipaksakan, jika sehabis minum obat kondisi saya lemah, jadi bisa beristirahat", jelas Rifal.
Ia mengatakan ketika kondisinya lemah dan tidak bisa mengikuti aktivitas belajar, maka dirinya akan membaca di kamar sambil tiduran.
"Saya biasanya suka mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Biologi" kata Rifal di ruang bermain dan belajar.
Sementara itu Satria (4 tahun) yang mengenakan kaos bola yang bertuliskan Deutschland menari dan menyanyi sambil bertepuk tangan di ruang tempat mereka bermain dan belajar.
Bocah yang berasal dari Lampung ini menderita kanker darah (leukimia). Saat ini ia sedang menjalani pengobatan Kemoterapi di RSCM ditemani kedua orang tuanya. Sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun karena ibunya yang berulang tahun ke-39, Satria merayakan bersama teman-temannya.
"Satria ma... selalu gembira meskipun baru pulang dari rumah sakit habis kemoterapi dan minum obat ia tetap bermain," kata Rifal.
Satria setiap hari selalu ceria bermain dan berlari bahkan setelah minum obat ia tidak tidur, dan bermain mobil-mobilan. Di Rumah Kita, anak penderita kanker didampingi oleh orang tua mereka. Nana, ayah Rifal dengan setia mendampingi anaknya yang masih dalam proses pengobatan di RSCM.
"Saya menemani Rifal yang masih mengikuti proses kemoterapi sementara ibu dan adiknya di Bogor " ucapnya.
Ia menjelaskan walaupun jauh dari keluarga di Bogor namun mereka merasa berada di tengah keluarga sendiri, karena adanya kebersamaan yang terjalin di Rumah Kita.