Mitos Tak Benar Tentang Stroke
Kamis, 09 April 2015 | 20:45 WIB

Stroke umumnya dipicu oleh gaya hidup tak sehat, seperti kurang olahraga, pola makan tidak seimbang, merokok, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol.
Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan tindakan pencegahan dan pasrah menghadapi terkena penyakit stroke, karena mitos yang salah. Berikut sejumlah mitos tak benar tentang stroke sebagaimana disampaikan dokter spesialis saraf dari Bethsaida Hospitals, Puspasari, Sp.S.
1. Tidak dapat dicegah
Faktanya, 80 persen kasus stroke dapat dicegah. Menurut Puspa pencegahan ini bisa dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat, mengonsumsi diet sehat dan seimbang, rutin melakukan aktivitas fisik, dan rutin mengontrol kolesterol maupun tekanan darah.
2. Stroke tidak bisa diobati
Faktanya kini banyak metode mutakhir yang dihadirkan berbagai rumah sakit untuk menangani kasus stroke. Dokter Puspa berujar bahwa semakin cepat dideteksi maka perawatan intensif bisa mengobati penyakit stroke.
"Salah satunya melalui metode DSA atau digital substraction angiography, ada pasien yang kami tangani mengalami kebutaan karena stroke dan setelah diberikan perawatan intensif dia bisa melihat kembali," imbuhnya.
3. Hanya menyerang orang tua
Faktanya, penyakit ini bisa diderita oleh siapa saja tak mengenal usia. Penyakit ini umumnya dipicu kelainan komponen darah dan juga pembuluh darah yang dibawa sejak lahir, bukan terkait gaya hidup yang dijalani.
4. Menyerang jantung
Faktanya, penyakit stroke menyerang otak.
"Stroke adalah gangguan fungsi otak karena adanya gangguan aliran darah ke otak. Bisa karena terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah," imbuhnya.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Hasil Cek Kesehatan Gratis, Anak Muda Rentan Diabetes dan Hipertensi yang Sebabkan Stroke
16 Juni 2025 | 10:52 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI