Penggunaan gawai kini tak hanya berlaku untuk orang dewasa. Banyak anak-anak yang menggunakan gawai sebagai sarana bermain atau hiburan.
Namun, tentu saja penggunaan gawai pada anak cukup berisiko, selain dapat menyebabkan adiksi, juga dapat mengenalkan anak pada konten negatif secara tak sengaja, seperti hal yang berbau pornografi.
Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua jika anak menemukan konten negatif saat bermain gawai?
Psikolog anak Annelia Sari mengatakan bahwa orangtua tidak boleh panik. Jika anak tidak bertanya tentang konten negatif yang dilihatnya, maka ia menyarankan orangtua untuk mengalihkan obrolan.
"Orangtua harus tetap 'cool'. Alihin dulu biar anak nggak malah penasaran dengan konten yang tadi dilihatnya. Atur waktu sampai kita siap menjelaskannya dengan bahasa yang tepat," ujar Annelia pada temu media di Jakarta.
Ketika orangtua panik, ia menambahkan, anak akan semakin penasaran. Oleh karena itu, dibutuhkan suasana yang santai saat akan menjelaskan hal tersebut pada anak.
"Kalau panik, nanti anak makin penasaran. Kalau sesuatu yang biasa itu anak nggak tertarik, tapi kalau kita bereaksi yang di luar kebiasaan, anak akan merasa ada yang nggak beres nih," tambah dia.
Nah, ketika pertanyaan anak menjurus pada alasan dibalik orang melalukan hal yang tergolong pornografi, seperti berfoto telanjang, barulah kata Annelia, orangtua harus mengingatkan pada anak bahwa nilai-nilai positif dan negatif yang diterapkan di keluarganya berbeda dengan keluarga lainnya.
"Jadi kita bisa bilang ke anak, itu memang ada orang-orang tertentu yang kayak begitu, value-nya gak pakai baju nggak apa-apa. Tapi dalam keluarga kita nggak pakai baju itu nggak sopan. Jadi jangan ajarkan anak untuk nge-judge, tapi ingatkam lagi value keluarga kita bagaimana," pungkas dia.
Baca Juga: YouTube Sembunyikan Kumpulan Video Porno