Kondisi remaja KEK meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi dan gangguan hormonal yang berdampak buruk di kesehatan. Kabar baiknya, kondisi ini sebenarnya dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
4. Kegemukan atau Obesitas
Dari data Global School Health Survey 2015 ditemukan bahwa 93,6 persen remaja kurang mengonsumsi sayur dan buah, dan 75,7 persen diantaranya sering mengonsumsi makanan berpenyedap. Tak hanya itu, 42,5 persen remaja juga cenderung menerapkan pola sedentary life, sehingga kurang melakukan aktivitas fisik. Hal-hal ini meningkatkan risiko remaja menjadi gemuk, overweight, bahkan obesitas.
"Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoporosis dan lain-lain yang berimplikasi pada penurunan produktivitas dan usia harapan hidup," ujar Johan.
Ia menambahkan, sebenarnya obesitas pada remaja dapat dicegah dengan mengatur pola dan porsi makan dan minum, perbanyak konsumsi buah dan sayur, banyak melakukan aktivitas fisik, hindari stres dan cukup tidur.