Jika gejala masih dirasakan lebih dari 14 minggu, para ahli menyatakan bahwa kondisi itu terkait dengan perubahan hormon di dalam tubuh selama kehamilan.
"Bagian tersulit saya menderita penyakit itu selama masa kehamilan, saya tidak bisa merawat anak pertamaku Elizabeth yang berusia 3 tahun. Aku tidak bisa mengantar dan menjemputnya, membuat makanan, mengajaknya bermain dan lainnya," ujarnya.
Beruntungnya, anggota keluarga Hannah yang lain mau mengulurkan tangan merawat anaknya sekaligus mengontrol kondisi kesehatannya.
Pada 3 bulan terakhir kehamilan pun Hannah memilih konsumsi banyak permen dan es hingga datang hari persalinan.