![Otot dan tulang mengalami perubahan saat lansia. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/10/23/o_1avoieinrqrn1eh61h90s3c27ga.jpg)
3. Sistem pencernaan
Lansia sangat rentan mengalami sembelit, yang disebabkan oleh berubahnya sistem pencernaan. Banyak faktor yang memengaruhi hal ini, di antaranya adalah rasa haus dan nafsu makan berkurang, obat-obatan, dan juga masalah kesehatan lainnya.
4. Saluran kencing
Sulit menahan kencing dan risiko ngompol terjadi di usia lanjut. Hal ini dikarenakan kekuatan otot kandung kemih yang melemah, dan kandung kemih yang kehilangan elastisitasnya.
Pada lelaki, pembesaran prostat juga bisa memengaruhi frekuensi buang air kecil.
5. Ingatan dan kemampuan berpikir
Perubahan juga terjadi pada otak ketika memasuki usia lanjut. Kapasitas otak dan kemampuan kognitif akan berkurang jika tidak dilatih, menyebabkan lansia sulit mengingat nama dan kata.
![Ilustrasi perubahan tubuh lansia. [Shutterstock].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/09/19/97489-pasangan-lansia.jpg)
6. Mata dan telinga
Semakin tua, kemampuan mata untuk fokus terhadap objek dan menangkap cahaya akan berkurang. Hal ini lambat laun akan membuat penglihatan memburuk, dan berpotensi menjadi penyakit katarak.
Baca Juga: Jokowi-Ma'ruf Dilantik 20 Oktober, KPU Koordinasi dengan MPR
Hal senada juga terjadi di telinga, di mana gendang telinga menjadi tidak sensitif pada suara di frekuensi tinggi.