Masih Beredar, Ini 5 Mitos tentang Bipolar yang Tak Perlu Dipercaya!

Jum'at, 30 Agustus 2019 | 07:35 WIB
Masih Beredar, Ini 5 Mitos tentang Bipolar yang Tak Perlu Dipercaya!
Ilustrasi bipolar (shutterstock)

“Pada gangguan bipolar, suasana hati lebih sering kacau, dengan kombinasi gejala acak. Itu bukan siklus," jelas Dr. Anand.

Ini memengaruhi hubungan dengan keluarga, teman dan rekan kerja, bahkan dalam kasus bipolar ringan.

Itu sebabnya perawatan sangat penting.

Tertawa baik untuk kesehatan (Shutterstock)
Ilustrasi tertawa (Shutterstock)

4. Mitos: Ada tes untuk mendiagnosisnya

Melansir WebMD, tidak ada tes tunggal yang menunjukkan seseorang mengidap bipolar.

Untuk mengetahui seseorang memilikinya, dokter akan bertanya tentang gejala dan riwayat medis serta melakukan pemeriksaan fisik.

Dia mungkin melakukan beberapa tes laboratorium untuk mengesampingkan kondisi lain yang dapat memperlihatkan gejala yang sama.

5. Mitos: Gangguan bipolar hanyalah perubahan suasana hati, yang dimiliki semua orang

Tinggi dan rendah dari gangguan bipolar sangat berbeda dari perubahan suasana hati yang umum. Orang dengan gangguan bipolar mengalami perubahan ekstrem dalam energi, aktivitas, dan tidur yang tidak khas bagi mereka.

Baca Juga: Bagaimana Membantu Masalah Traumatic Remaja dengan Gangguan Bipolar?

"Hanya karena Anda bangun dalam kondisi bahagia, menjadi pemarah di tengah hari, dan kemudian menjadi bahagia lagi, itu tidak berarti Anda memiliki gangguan bipolar. Tidak peduli seberapa sering itu terjadi pada Anda!," ujar manajer penelitian psikiatri di salah satu universitas AS, yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Menurutnya, dokter akan mengelompokkan gejala yang lebih dari sekadar emosi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI