Suara.com - Aturan minum obat yang sering kita dengar adalah harus diminum sesudah ataupun sebelum makan. Tapi, tentang prosedurnya, sangat jarang kita bedah. Apakah minum obat harus pakai air hangat? Apakah benar tidak boleh diminum pakai air teh? Tidak boleh minum obat dengan air dingin?
Untuk menjawab sederet pertanyaan tersebut, pakar saluran cerna Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan bahwa pada dasarnya minum obat haruslah dengan air yang sesuai suhu tubuh agar tubuh mudah menyesuaikan diri dengan zat yang masuk.
"Memang sebaiknya tidak minum obat dengan air dingin. Minum obat itu tentu dengan air hangat, untuk membantu proses penyerapan. Memang betul anjurannya tidak dengan air dingin, karena prinsipnya proses metabolisme dari obat harus sesuai dengan suhu tubuh," ujar Dr. Ari saat dihubungi Suara.com beberapa waktu lalu.
Jika berdasarkan suhu normal tubuh, maka suhu air yang baik untuk meminum obat berkisar antara 37 derajat Celcius. Sedangkan air dingin umumnya berada pada kisaran suhu 20 derajat Celcius.
Meski begitu, dr. Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengingatkan bukan berarti pasien tidak boleh minum obat dengan air dingin. Tetap boleh, selama tidak setiap saat dan dalam keadaan terdesak.
Masih seputar minum obat, ada juga mitos lainnya yang beredar bahwa tidak boleh langsung berbaring usai minum obat. Dipastikan ini adalah fakta, karena pasien harus menunggu obat sampai ke lambung dulu baru kemudian boleh tidur.
"Kalau itu memang betul, habis minum obat tidak boleh berbaring. Sebaiknya setengah duduk, jadi antibiotik tertentu itu harus turun dulu. Kemudian minum banyak selama setengah jam sampai satu jam, rata-rata sih setengah jam tergantung jenis obatnya," paparnya.
"Prinsipnya, obat itu harus turun sampai ke lambung, karena kalau langsung tiduran, obat sulit turun ke bawah. Itu kan gaya gravitasi," tutupnya.
Baca Juga: Joker Berhenti Minum Obat meski Alami Gangguan Mental, Apa Efeknya?