Awalnya Aline dan Enri mencoba menyangkal tanggung jawab pada kematian putrinya dan bermaksud menyalahkan dokter.
"Enri mengklaim putri tirinya meninggal karena anemia dan tidak menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi. Dia bahwa mengaku akan melakukannya lagi," sambungnya sang polisi.
Ketika polisi menggeledah apartemen keluarganya, mereka menemukan buku harian Perolla yang berisi penderitaannya.

Polisi menemukan, pada Juni 2019, Perolla sempat dikunci di kamar yang minim perabotan. Ini adalah bentuk hukuman karena Perolla dianggap telah berbohong dan tidak sopan.
"Kami percaya Perolla menderita siksaan jangka panjang dan meninggal setelah dua hari kelaparan dan dipaksa untuk berolahraga serta berdoa. Tetapi ada indikasi bahwa dia kekurangan gizi selama berbulan-bulan," tambah polisi lagi.
Sekarang, Aline dan Enri ditahan dengan tuduhan pelecehan fisik, penyiksaan, pemenjaraan yang melanggar hukum dan pengabaian.