Bahaya Penyakit Tidak Menular Bikin Negara Semakin Rugi, Kok Bisa?

Minggu, 08 Desember 2019 | 21:21 WIB
Bahaya Penyakit Tidak Menular Bikin Negara Semakin Rugi, Kok Bisa?
Ilustrasi serangan jantung, salah satu penyakit tidak menular. (Shutterstock)

WHO menyatakan penyakit tidak menular mengancam kemajuan menuju Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang mencakup target untuk mengurangi kematian dini akibat penyakit tidak menular sebesar sepertiga pada tahun 2030.

Ilustrasi kanker paru, salah satu penyakit tidak menular. (Shutterstock)
Ilustrasi kanker paru, salah satu penyakit tidak menular. (Shutterstock)

Dikatakan, orang yang rentan dan kurang beruntung secara sosial menjadi lebih sakit dan akan mati lebih cepat daripada orang-orang dari posisi sosial yang lebih tinggi, terutama karena mereka berisiko lebih besar terpapar produk berbahaya seperti tembakau, atau praktik diet yang tidak sehat, dan memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan.

Dalam pengaturan sumber daya yang rendah, biaya perawatan kesehatan untuk penyakit tidak menular dengan cepat menghabiskan sumber daya rumah tangga. Biaya penyakit tidak menular yang selangit, termasuk perawatan yang seringkali panjang dan mahal serta hilangnya pencari nafkah, memaksa jutaan orang jatuh miskin setiap tahun dan menghambat pembangunan.

Untuk itu, dibutuhkan komitmen global demi memerangi penyakit tidak menular. Beberapa waktu lalu, PBB melakukan pertemuan tingkat tinggi tentang Penyakit Tidak Menular pada 2018 yang diselenggarakan pada 23 September 2019 untuk membahas cakupan kesehatan universal (UHC) di tingkat politik tertinggi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI