Peneliti Belum Bisa Pastikan Obat Malaria Klorokuin Dapat Atasi Covid-19

Rabu, 08 April 2020 | 17:30 WIB
Peneliti Belum Bisa Pastikan Obat Malaria Klorokuin Dapat Atasi Covid-19
Avigan dan Klorokuin disebut efektif mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. (Shutterstock)

Artinya para peneliti secara sengaja memilih pasien mana yang menerima pengobatan, yang berpotensi mempengaruhi hasilnya.

Penelitian lain juga sama kurang menjanjikan. Sebuah penelitian di China menemukan bahwa hidroksi kloroquin tidak lebih baik daripada perawatan medis biasa.

Penelitian juga dilakukan sangat kecil. Hanya melibatkan 30 pasien, tetapi pengobatannya dilakukan secara acak.

Studi lain di Perancis, di antara 11 pasien menemukan bahwa hydroxychloroquine tidak efektif. Satu pasien sekarat, dua dipindahkan ke unit perawatan intensif, dan satu pasien yang mengalami masalah jantung sehingga perawatan hydroxychloroquine dihentikan lebih awal.

Di Swedia, beberapa rumah sakit telah berhenti menawarkan obat itu setelah beberapa pasien dilaporkan kejang dan pandangannya kabur.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah melaporkan efek samping dari obat malaria itu. Seperti kerusakan retina yang tidak dapat diperbaiki, aritmia jantung, kelemahan otot, dan penurunan gula darah yang parah.

Ada efek kejiwaan juga, termasuk insomnia, mimpi buruk, halusinasi, dan ide bunuh diri.

Oleh karena itu Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga bahkan tidak merekomendasikan hydroxychloroquine sebagai pengobatan rutin untuk malaria.

Baca Juga: Link untuk Melihat Hasil Pengumuman SNMPTN 2020, Yuk Dicek!

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI