Suara.com - Masker Vs Face Shield, Mana Lebih Ampuh Tangkal Virus Corona? Ini Kata Peneliti.
Pemerintah dari berbagai negara telah mengimbau masyarakatnya untuk menggunakan masker saat pergi ke luar rumah selama pandemi Coronavirus Covid-19. Tapi, belakangan ada satu alternatif lain yakni face shield atau pelindung wajah yang banyak digunakan tenaga kesehatan.
"Pelindung wajah, yang dapat diproduksi dan didistribusikan dengan cepat dan terjangkau, harus dimasukkan sebagai bagian dari strategi untuk secara aman dan secara signifikan mengurangi penularan dalam pengaturan di masyarakat," kata tiga dokter dari University of Iowa seperti dilansir dari Health24.

Dilaporkan dalam Journal of American Medical Association, para ahli yang dipimpin oleh Dr Eli Perencevich, dari departemen kedokteran dalam universitas, dan Sistem Perawatan Kesehatan VA Kota Iowa, mengatakan bahwa kini saatnya pelindung wajah jadi pilihan.
Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mulai mengadvokasi penggunaan masker kain untuk membantu menghentikan transmisi Covid-19.
Pengujian laboratorium menunjukkan bahwa masker kain memberikan beberapa penyaringan partikel aerosol seukuran virus".
Menurut kelompok Perencevich, "pelindung wajah dapat memberikan pilihan yang lebih baik".
Agar lebih efektif dalam menghentikan penyebaran virus, pelindung wajah harus diperluas hingga di bawah dagu. Itu juga harus menutupi telinga dan seharusnya tidak ada celah yang terbuka antara dahi dan topi face shield.
Pelindung wajah ini, kata kelompok Perencevich, memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan masker.
Baca Juga: Bisa Cerahkan Kulit, Ini Manfaat Lain Bunga Mawar yang Masih Kuncup
Pertama mereka dapat digunakan kembali tanpa henti. Alat itu hanya membutuhkan pembersihan dengan sabun dan air atau desinfektan umum.
Face Shield biasanya lebih nyaman dipakai daripada topeng, dan mereka membentuk penghalang yang membuat orang tidak mudah menyentuh wajah mereka sendiri.
Saat berbicara, orang kadang-kadang menarik masker untuk mempermudah. Tapi hal itu tidak perlu dilakukan bila menggunakan pelindung wajah.
"Penggunaan pelindung wajah juga merupakan pengingat untuk menjaga jarak fisik, tetapi memungkinkan visibilitas ekspresi wajah dan gerakan bibir untuk persepsi ucapan," kata penulis.
Lantas, bagaimana dengan kemampuan pelindung wajah untuk mencegah penularan coronavirus?

Menurut tim Iowa, studi skala besar belum dilakukan. Tetapi "dalam studi simulasi, pelindung wajah terbukti mengurangi pajanan virus langsung sebesar 96 persen saat dipakai oleh petugas layanan kesehatan dalam 18 inci batuk."