Cara Mudah Penuhi Gizi saat Sahur Bagi Anak yang Ikut Puasa

Jum'at, 15 Mei 2020 | 15:45 WIB
Cara Mudah Penuhi Gizi saat Sahur Bagi Anak yang Ikut Puasa
Ilustrasi puasa Ramadan. (Shutterstock)

Suara.com - Cara Mudah Penuhi Gizi saat Sahur Bagi Anak yang Ikut Puasa

Mengajak dan mengajari buah hati yang ingin ikut berpuasa menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua. Terlebih lagi soal memberikan gizi yang tepat agar memastikan si kecil tetap terpenuhi nutrisinya, mulai dari sahur hingga waktunya berbuka.

Dipaparkan oleh spesialis anak dr Abdullah Reza, SpA, memenuhi gizi dan nutrisi saat sahur bagi si kecil yang ikut berpuasa sangat penting. Caranya pun mudah, mulai dari kata sahur itu sendiri.

Ilustrasi anak belajar puasa. (Shutterstock)
Ilustrasi anak belajar puasa. (Shutterstock)

"Dari kata SAHUR saja ada makna," tutur dr Abrez, sapaannya melalui Live Instagram, Kamis (14/5/2020).

Berikut penjelasan dr Abrez:

S - seimbang. Artinya, pada saat sahur harus memeenuhi zat-zat gizi yaitu protein, lemak, karbohidrat, dan boleh juga serat, walaupun tidak dalam jumlah yang banyak.

Karbohidrat bisa didapat tidak hanya dari nasi, tapi bisa juga kentang, ubi, singkong, dan pasta. Perbandingan antara karbohidrat dan protein adalah 2:1 yang berarti lebih banyak karbohidratnya.

"Tapi jangan hanya karbohidrat, karena karbohidrat mengandung gula. Dia akan cepat naik tapi juga cepat hilang, sehingga lebih kosong di lambungnya," jelasnya.

A - air. Minimal minum saat sahur 1-2 gelas. Yang perlu diingat adalah air bukan hanya dalam bentuk air minum saja, tapi bisa dari susu, jus, kuah sup, air kelapa murni, maupun cairan isotonik.

Baca Juga: 5 Potret Ultah Pertama Anak Tasya Kamila, Kue Baby Shark Bikin Gemes!

Susu juga diperbolehkan, namun jangan biarkan anak hanya mengonsumsi susu saat sahur. Karena susu sifatnya hanya pendamping makanan.

H - habiskan. Habiskan sahur sesuai kemampuan anak. Jangan paksa anak untuk makan lebih banyak, ketahui porsi anak Anda.

"Kalau tahu anaknya makan porsinya sedikit, carilah yang pada kalori," kata dr Abrez.

U - utamakan. Sahur harus diutamakan. Dan apabila anak tidak sahur, maka disarankan untuk tidak dipaksa berpuasa, karena mereka sedang dalam fase belajar.

R - rasa. Saat sahur, anak-anak boleh memilih makanannya apa. Rasanya harus enak dan mengikuti kemauan sang anak.

"Jangan lupa tanyakan pada anak maunya apa. Kalau nggak enak, nggak doyan, dipaksa makan, nanti yang ada anaknya bete, nggak mau makan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI