“Merokok meningkatkan reseptor ACE 2, yang juga reseptor virus corona penyebab Covid-19. Jadi perokok memiliki risiko kena Covid-19 yang lebih besar, bukan sebaliknya sebagaimana banyak informasi hoax yang beredar," ujar Dr. Feni Fitriani Sp.P(K), Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia hari ini, Hasbullah mengatakan bahwa Komnas Pengendalian Tembakau meminta semua keluarga untuk bebaskan anggota keluarga dari bahaya virus corona dengan berdiam di rumah yang terbebas dari asap rokok.
Jika terpaksa harus keluar rumah, selalu dianjurkan untuk memakai masker, jaga jarak dengan orang lain minimal dua meter, dan cuci anggota badan dengan sabun ketika kembali ke rumah.
"Pemerintah juga diharapkan lebih jelas menyampaikan kepada masyarakat bahwa salah satu pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan berhenti atau setidaknya mengurangi merokok dan menyediakan panduan serta program pendampingan bagi masyarakat yang mau berhenti merokok demi melindungi mereka dari pandemi," tuturnya.