Sementara pola kerja herbal Antibodi Covid-19 adalah dengan diminum dan diklaim aman untuk tubuh. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penelitian herbal tersebut sejak 20 tahun lalu.
"Dan alhamdulillah Covid-19 meletus di Wuhan. Kita bisa identifikasi jenis genetik. Dicocokan dengan herbal yang kita punya dan diurai. Bahan bakunya semua dari Indonesia.
5. Pakai masker tidak bisa mencegah Covid-19
Hadi Pranoto juga menyinggung mengenai protokol kesehatan seperti memakai masker di tempat publik, melakukan jaga jarak sosial hingga menggunakan hand sanitizer.
Kata Hadi, itu semua bisa mengurangi risiko terpapar Covid-19 tetapi tidak bisa mencegah karena selama manusia menghirup oksigen, virus akan tetap bisa masuk.
"Di mana ada oksigen dia akan hidup. Menular lewar keringat, sentuhan badan dan mulut. Makanya virus Covid-19 tidak bisa dengan mudah diabaikan," kata Hadi Pranoto.
6. Rapid Test dan Swab Test tidak bisa jadi rujukan
Hadi membagi kasus virus corona Covid-19 menjadi empat bagian. Kasus A adalah kasus infeksi yang bisa dideteksi dengan rapid test; kasus B dan C adalah kasus yang tidak bisa dideteksi dengan rapid test dan hanya bisa swab test; dan kasus D yang tidak bisa dideteksi dengan keduanya.
Karena itu Kata Hadi, untuk bisa mendiagnosis infeksi Covid-19 bukan hanya menggunakan metode tes cepat atau rapid test dan tes usap atau swab test, tetapi juga tes DNA.
"Kalau ingin memastikan orang terinfeksi kita harus melakukan uji coba lab DNA. Bisa ketahuan orang itu positif dan negatif dari liur. Tak perlu ambil lendir di hidup dan mulut."
Apalagi, lanjutnya, Covid-19 telah menyerang organ tubuh manusia lainnya seperti paru-paru, otak dan lambung.
Baca Juga: Profil Hadi Pranoto, Profesor Klaim Punya Obat COVID-19 Dalam Video Anji
Karena itu, ia mengatakan swab bisa dilakukan dengan cara yang lebih sederhana bahkan dengan harga Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu saja.